KALTENGLIMA.COM - Sebelum memulai pendakian ke puncak gunung, para pendaki perlu memahami bahwa keberhasilan perjalanan tidak hanya ditentukan oleh perlengkapan yang lengkap, tetapi juga oleh kesiapan tubuh dari segi fisik dan asupan nutrisi.
Kegiatan mendaki termasuk dalam kategori wisata ekstrem karena menuntut tubuh untuk menyesuaikan diri dengan kondisi alam yang berat, seperti suhu yang rendah, tekanan udara yang menurun, serta kadar oksigen yang lebih sedikit.
Dalam situasi tersebut, menjaga kebugaran tubuh dan menerapkan pola makan yang baik menjadi hal yang sangat penting.
Baca Juga: Cocok Untuk Diet, Resep Sup Tahu Telur yang Rendah Kalori
Menurut dr. Pande Putu Agus Mahendra, M.Gizi, Sp.GK, dokter spesialis gizi klinik dari Universitas Indonesia, penting untuk memastikan bahwa kondisi vital tubuh, termasuk tekanan darah, denyut jantung, serta kemampuan tubuh untuk pulih, berada dalam kondisi optimal sebelum melakukan pendakian.
Ia juga menganjurkan pemeriksaan kesehatan menyeluruh, terutama bagi pendaki pemula, guna menilai kemampuan tubuh dalam menghadapi perubahan lingkungan yang drastis.
Dr. Pande menegaskan bahwa mendaki tetap bisa dilakukan oleh berbagai kelompok usia atau kondisi medis tertentu, asalkan tubuh berada dalam keadaan bugar, fungsi organ seperti jantung dan ginjal normal, dan sudah melakukan latihan fisik secara konsisten.
Baca Juga: Jangan Diabaikan! Kelelahan Seperti Ini Bisa Jadi Tanda Diabetes hingga Kanker
Latihan yang direkomendasikan adalah latihan kardiovaskular dan latihan kekuatan otot yang dilakukan secara bertahap setidaknya tiga bulan sebelum pendakian dimulai.
Di sisi lain, asupan nutrisi juga harus diperhatikan dengan mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan serat larut agar energi tubuh tetap stabil.
Ia menyarankan untuk menghindari makanan berfermentasi karena dapat menyebabkan masalah pencernaan saat berada di ketinggian.
Baca Juga: Begini Cara Aman Konsumsi Buah Sebelum Makan agar Lambung Tetap Sehat
Selain itu, menjaga hidrasi juga sangat penting karena tubuh tetap mengalami penguapan cairan meskipun berada di lingkungan yang dingin.