KALTENGLIMA.com - Satu keluarga terdiri dari bapak, ibu dan anak di Kabupaten Malang ditemukan tewas bunuh diri.
Hasil penyelidikan kepolisian terungkap bawah motif bunuh diri satu keluarga karena beban utang. simak ulasannya..
Baca Juga: Brand Puma Akhiri Kerja Sama dengan Timnas Israel
Selasa (12/12/2023) warga Kabupaten Malang dibuat geger. Pasalnya sekeluarga yang tewas itu antara lain sang ayah berinisial WE (44) yang berprofesi sebagai guru SD, sang ibu berinisial SU (40), dan seorang putri berinisial RY (12) yang masih duduk di bangku kelas 7 SMP.
Satu keluarga ditemukan tewas diduga bunuh diri di rumahnya Gang Sunan Bonang, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Ketiga korban merupakan ayah, ibu, dan satu anak perempuan.
Baca Juga: Giorgio Chiellini Eks Kapten Juventus dan Timnas Italia Resmi Umumkan Gantung Sepatu
Baca Juga: Prediksi Timnas Indonesia di Piala Asia 2023
Awal mula tragedi itu diketahui saat AKE, salah satu putri di kelurga itu baru bangun tidur. AKE yang melihat rumah dalam kondisi sepi lantas menuju ke sebuah kamar. Di sana dia mendapati pintu rumah kamar itu terkunci rapat.
Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat mengatakan, motif tersebut terkuak dari hasil pemeriksaan beberapa saksi. Di mana para saksi itu pernah didatangi Wahab untuk meminjam uang.
"Dari pemeriksaan saksi-saksi, kami menduga kalau Pak WE memiliki banyak tanggungan utang dan itu menjadi motif yaitu faktor ekonomi," terang Gandha kepada wartawan di Mapolsek Pakis, Rabu (13/12/2023).
Meski demikian, polisi belum mengetahui secara detail berapa utang yang dimiliki oleh WE tersebut. Namun, bisa dipastikan faktor yang mendorong satu keluarga bunuh diri karena beban utang yang dimiliki.
"Berdasarkan pengakuan beberapa saksi yang pernah dimintai tolong mengutangi, utang konvensional masih mendominasi. Kalau pinjol belum kami dapati karena handphone Pak WE belum ditemukan hingga saat ini," ungkap Gandha.
Ia mengaku sejumlah saksi telah dimintai keterangan untuk mengungkap tabir kematian satu keluarga tersebut. Saksi-saksi tersebut, salah satunya adalah AKE, putri WE yang selamat.
"Saksi sudah kita mintai keterangan sebanyak 7 orang. Di antaranya dari anak yang masih hidup, kemudian rekan kerja Pak WE, tetangga sebelah rumah, dan Ketua RW yang merupakan tetangga korban," tukasnya.***