KALTENGLIMA.com, Palangka Raya - Malang dialami seorang pemuda berinisial MR, warga Kalimantan Tengah (Kalteng) menjadi korban pemerasan usai melakukan video call sex atau VCS bersama seorang wanita jadi-jadian.
Kejadian berawal pada saat pemuda beriusia 21 tahun asal Kabupaten Kapuas, Kalteng, tersebut, mencari pekerjaan di grup aplikasi telegram.
Baca Juga: Jadwal Final Piala FA Manchester City vs Manchester United
"Tiba-tiba salah satu akun di grup telegram tersebut mengirim pesan ke korban dengan menawarkan open VCS," kata Kapolda Kalteng, Irjen Pol Drs Nanang Avianto, MSi melalui Kabidhumas, AKBP Erlan Munaji, Sik MSi dikonfirmasi, Selasa 30 Mei 2023.
Saat ditawarkan VCS tersebut, korban sempat menolak. Namun usai termakan rayuan maut pelaku, korban menyetujui VCS. Akan tetapi, lagi-lagi oleh pelaku aksi korban pada saat melakukan VCS dilakukan rekam layar.
Baca Juga: Jadwal Final Liga Champions 2022/2023
Baca Juga: Catat! Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan Tubuh
Sesaat setelah VCS, korban kemudian dikirimi oleh pelaku rekaman video korban saat VCS yang tidak pakai busana.
"Pelaku lalu meminta sejumlah uang ke korban agar video tersebut dihapus. Karena panik, korban mengirimkan uang sebesar Rp 300 ribu," ujarnya.
Namun, lanjut AKBP Erlan Munaji, pelaku kembali meminta uang kepada korban hingga total kerugian sebesar Rp 700 ribu.
Baca Juga: Manfaat Jeruk Nipis untuk Kesehatan Tubuh, Sudah Tau?
Baca Juga: BTS Akan Rilis Lagu ‘Take Two’ Jelang Ulang Tahun ke-10
Korban yang merasa dirinya menjadi korban pemerasan, korban kemudian Curhat Online ke Ketua Tim Virtual Police Bidhumas Polda Kalteng, H. Shamsudin atau yang kerap disapa Cak Sam.
"Oleh Cak Sam, dilakukan profiling terhadap akun tersebut yang ternyata pelaku merupakan seorang laki-laki," ujarnya.