humkri

Tragis, Siswa di Sulut Jadi Korban Perundungan : Meninggal Dunia Usai Dirawat di Rumah Sakit

Kamis, 16 Juni 2022 | 10:47 WIB
Ilustrasi Perundungan (Pikiran Rakyat)
 
 
 
Kaltenglima.com- Kisah tragis dialami seorang siswa MTS di Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sulut), meninggal dunia setelah menjadi korban bully atau perundungan.
 
Siswa berinisial B (13) selaku korban diduga kehilangan nyawa usai dirundung di sekolahnya pada saat jam pelajaran oleh 9 orang temannya.
 
Informasi yang dihimpun, selain dipukuli korban B (13) saat itu juga diikat dan ditendang.
 
Baca Juga: PW GP Ansor Kalteng Tolak Deklarasi Ikatan Alumni GP Ansor
 
Baca Juga: Bakal Bertabur Idol, We All Are One K-pop Concert Akan Hadir di Indonesia
 
Informasi kematian siswa MTs di Kotamobagu ini awalnya disampaikan oleh akun Facebook Dedeng Mopangga.
 
"Innalilahiwainnailaihirajiun turut berduka cita untuk Bintang anak korban dibully di sekolah MTs diduga dipukul 9 orang," tuturnya dikutip dari Pikiran-Rakyat.com.
 
Baca Juga: SEVENTEEN Akan Gelar Konser di Jakarta 2 Hari Beturut-turut
 
Baca Juga: Bantai Nepal, Timnas Indonesia   Lolos Piala Asia 2023 
 
Sementara menurut akun Instagram @campuspedia, kejadian bermula ketika korban hendak pergi salat ke musala.
 
Korban lalu diadang oleh sembilan teman yang langsung mengeksekusinya.
 
Berdasarkan informasi, kesembilan pelaku diduga menutup mata, mengikat, menendang, serta memukuli korban.
 
Baca Juga: Bakal Bertabur Idol, We All Are One K-pop Concert Akan Hadir di Indonesia
 
Setelah itu, korban mengeluh sakit di bagian perut dan langsung menceritakan kejadian yang dialami ke orangtuanya.
 
Korban pun langsung dibawa ke RS Pobundayan Kotamobagu yang kemudian dirujuk di RS Prof Kandouw Manado dan dinyatakan mengalami kelainan usus.
 
Kemudian korban langsung mendapatkan perawatan hingga dioperasi. Namun, korban meninggal dunia pada Minggu 12 Juni 2022 lalu di rumah sakit terakhir tempatnya di rawat.
 
Baca Juga: Fokus Pada Aktifitas Solo, BTS Umumkan Hiatus Sebagai Grup
 
Satuan Reskrim Polres Kotamobagu pun menegaskan tengah menindaklanjuti laporan dugaan penganiayaan terhadap siswa salah satu Madrasah di Kotamobagu tersebut.
 
Kapolres Kotamobagu AKBP Irham Halid melalui Kasi Humas Iptu I Dewa Dwi Adyana pun membenarkan adanya kasus penganiayaan tersebut.
 
Dia menuturkan bahwa peristiwa itu terjadi pada Rabu 8 Juni 2022, dan baru dilaporkan oleh pihak keluarga pada 12 Juni 2022 lalu
 
Kasus tersebut pun tercatat dalam laporan Polisi nomor: LP:/B/377/VI/2022/SPKT/Polres Kotamobagu/Polda Sulut tanggal 12 Juni 2022.
 
Baca Juga: Kasus Dugaan Korupsi PSR : Tak Didampingi Penasehat Hukum, Tiga Tersangka Batal Diperiksa
 
Penyidik Sat Reskrim Polres Kotamobagu kemudian langsung melakukan pemeriksaan awal didampingi UPTD Dinas Perlindungan Anak dan para orangtua dari 9 pelajar yang diduga sebagai pelaku.
 
Seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul Geger Siswa MTs Tewas Usai Kena Bully 9 Teman: Mata Ditutup, Tangan Diikat, dan Dipukuli.
 
Dari hasil pemeriksaan, penyidik menduga ada beberapa pelajar sebagai pelaku. Namun karena masih di bawah umur, pelaku berada di dalam pengawasan orangtua sambil menunggu proses penyidikan selesai.
 
Informasi awal diperolah bahwa penganiayaan tersebut terjadi di areal sekolah, dan saat itu tidak diketahui oleh pihak sekolah.
 
“Dari hasil pemeriksaan, penyidik menduga ada beberapa pelajar sebagai pelakunya, namun karena masih dibawah umur, sehingga para pelaku masih dalam pengawasan orang tua sambil menunggu proses penyidikan selesai," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Polres Kotamobagu, Kamis, 16 Juni 2022.***

Tags

Terkini