KALTENGLIMA.COM - Ratusan mahasiswa yang mengenakan jubah wisuda terlihat berjalan keluar atau walk out dari gedung wisuda Harvard. Aksi ini dilakukan sebab kampus menahan ijazah wisudawan yang turut dalam kegiatan kemah untuk memprotes Perang Gaza.
Dilansir dari Associated Press (AP), Minggu (26/5/2024) aksi ini terjadi pada Kamis (23/5/2024) lalu. Ratusan mahasiswa keluar gedung dengan meneriakkan 'Free Palestine'. Mereka juga memprotes kampus yang sudah menahan ijazah 13 wisudawan yang turut berpartisipasi dalam aksi bela Gaza.
Salah satu orator aksi ini, Shruthi Kumar mengatakan jika ini merupakan aksi solidaritas. "Semester ini kebebasan berbicara dan ekspresi solidaritas kami dihukum," katanya yang disambut sorak-sorai dan tepuk tangan.
Baca Juga: Tahukah Kamu Kalau Sinkong Rebus Punya Banyak Manfaat? Intip Sini Manfaatnya
Ia mengatakan dirinya harus memberi penghargaan kepada '13 mahasiswa sarjana angkatan 2024 yang tidak akan lulus itu'. Ia juga mengaku sangat kecewa dengan sikap kampus.
"Saya sangat kecewa dengan intoleransi terhadap kebebasan berpendapat dan hak pembangkangan sipil di kampus," ungkapnya.
Lebih dari 1.500 mahasiswa sudah mengajukan petisi terkait ini. Selain itu, hampir 500 staf dan dosen sudah angkat bicara terkait sanksi tersebut.
Baca Juga: Healing! Raffi Ahmad dan The Dudas Minus 1 Motoran Bareng
"Ini tentang hak-hak sipil dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip demokrasi," katanya.
Seperti yang diketahui, mereka yang berada di perkemahan menyerukan gencatan senjata di Gaza dan agar Harvard melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang mendukung perang.
Sementara, dewan pengurus Harvard mengatakan jika masing-masing dari 13 orang tersebut dinyatakan melanggar kebijakan universitas dengan tindakan mereka selama protes di perkemahan.
Baca Juga: Film Soulmate Bakal Tayang Lagi di Bioskop Imbas Popularitas Byeon Woo Seok
"Dalam mengambil keputusan ini, kami mencatat bahwa ketentuan tegas dalam Harvard College Student Handbook menyatakan bahwa siswa yang tidak memiliki reputasi baik tidak berhak mendapatkan gelar," kata Harvard Corporation dalam pernyataan tertulisnya.
Artikel Terkait
Rinov/Pitha Runner-Up Malaysia Masters 2024
Mendag Temukan 11 SPBE Praktek Pengurangan Volume Gas LPG 3 Kilogram
Ketahui Cara Mencegah Akun Perbankan Dibobol, Nomor HP Jangan Sampai Hilang
Erick Thohir Ternyata Masih Punya Klub Sepak Bola di Eropa
Start pukul 19.00, Ini Link Live Streaming MotoGP Catalunya
Imbas Kasus COVID Naik, RI Akan Batasi Perjalanan ke Singapura? Ini Kata Kemenkes