KALTENGLIMA.COM - Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, meninggalkan ibu kota Dhaka dengan menggunakan helikopter pada hari Senin (5/8) setelah menghadapi tekanan dari ribuan demonstran yang menuntut pengunduran dirinya.
Menurut sumber yang dekat dengan Hasina, dia harus segera pergi tanpa kesempatan untuk persiapan karena situasi darurat yang memaksa tim keamanannya untuk segera mengevakuasinya.
Awalnya, Hasina berencana pergi dengan iring-iringan mobil, namun kemudian dipindahkan ke helikopter untuk keamanan.
Baca Juga: KKB Bunuh Pilot Helikopter di Mimika, Ternyata Warga Asal Ngeara..
Hasina dan saudara perempuannya meninggalkan Ganabhaban, kediaman resmi perdana menteri, menuju tempat yang lebih aman.
Meskipun Hasina ingin merekam pidato sebelum meninggalkan kediamannya, dia tidak sempat melakukannya. Tayangan televisi lokal, Channel 24, menampilkan gambar demonstran yang merayakan kepergian Hasina dengan berlarian menuju kediaman resmi PM di Dhaka.
Ribuan pengunjuk rasa telah membanjiri ibu kota Bangladesh, memprotes dan mendesak pengunduran diri Hasina.
Baca Juga: Kasus Bunuh Diri di Kalangan Anak Muda Meningkat, Apa Pemicunya?
Video dari televisi lokal menunjukkan kerumunan menyerbu Ganabhaban, merusak perabotan dan panel pintu kaca, serta membawa barang-barang seperti buku dan seekor ayam hidup.
Jurnalis Bangladesh, Yeasir Arafat, melaporkan bahwa sekitar 1.500 orang berada di dalam istana, merusak perabotan dan kaca.
Unjuk rasa yang dimulai sebulan lalu sebagai protes terhadap kuota pekerjaan pegawai negeri telah berkembang menjadi kerusuhan besar yang merupakan yang terburuk selama 15 tahun pemerintahan Hasina, dengan tuntutan yang lebih luas agar PM berusia 76 tahun itu mundur dari jabatannya.
Artikel Terkait
Biden dan Netanyahu Bertemu, Bahas Militer AS Dukung Keamanan Israel
Pemimpin Hamas Diduga Tewas Bukan Karena Rudal Tapi..
Peramal India Ramalkan PD 3 akan Terjadi Besok