KALTENGLIMA.COM - Pada 15 September 2024, puluhan ribu pengunjuk rasa anti-pemerintah berkumpul di pusat kota Tel Aviv, menuntut pemerintah Israel untuk membebaskan tawanan yang ditahan di Gaza.
Demonstrasi ini dilatarbelakangi oleh frustrasi terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya yang dianggap gagal dalam mencapai kesepakatan dengan kelompok Hamas untuk memulangkan sekitar 100 tawanan.
Protes ini juga dipicu oleh penemuan jenazah enam tawanan yang ditemukan di Gaza, meningkatkan kemarahan publik terhadap Netanyahu.
Baca Juga: Utusan Putin Temui Kim Jong Un, Hubungan Rusia - Korut Makin Erat
Para pengunjuk rasa mengecam Netanyahu atas ketidakmampuannya mencapai kesepakatan, dan banyak yang menyalahkannya karena dianggap lebih fokus pada kelangsungan kekuasaannya selama perang daripada menyelamatkan tawanan.
Frustrasi ini semakin memburuk setelah militer Israel merilis video yang menunjukkan kondisi buruk di terowongan Gaza tempat tawanan disekap. Video tersebut memperlihatkan terowongan sempit dengan ventilasi yang buruk dan tanpa fasilitas dasar.
Sementara itu, konflik antara Israel dan Hamas telah menewaskan lebih dari 41.000 warga Palestina dan membuat hampir seluruh populasi Gaza mengungsi, sementara serangan pada 7 Oktober lalu oleh Hamas juga menewaskan lebih dari 1.100 orang dan menyandera hampir 250 orang.
Artikel Terkait
226 Orang Tewas di Vietnam Akibat Angin Topan Dahsyat
Donald Trump Janji Bakal Ungkap Rahasia UFO jika Kembali Terpilih Jadi Presiden AS
Mantan Finalis Miss Switzerland Dibunuh Suami secara Sadis, Mayat Dimutilasi Pakai...