KALTENGLIMA.COM - Departemen Meteorologi Malaysia (MET Malaysia) memperkirakan musim monsun timur laut akan dimulai pada 5 November 2024 dan berlangsung hingga Maret 2025.
Direktur Jenderal MET Malaysia, Mohd Hisham Mohd Anip, menyampaikan bahwa selama periode ini, Malaysia akan menghadapi sekitar lima hingga tujuh episode hujan lebat.
Pada tahap awal musim hujan, yaitu antara November hingga Desember 2024, hujan lebat diprediksi terjadi di beberapa wilayah seperti Kelantan, Terengganu, Pahang, Johor, Sarawak, dan Sabah.
Baca Juga: Pemerintah RI Beri Lampu Hijau untuk Badan Permanen Masyarakat Adat, Apa Artinya?
Sementara itu, pada Januari hingga Februari 2025, potensi hujan lebat diperkirakan masih ada di wilayah Pahang, Johor, Sarawak, dan Sabah.
Meski begitu, episode hujan lebat juga berpotensi meluas ke wilayah lainnya di Malaysia apabila terdapat gelombang monsun yang kuat bersamaan dengan sistem cuaca bertekanan rendah.
Hal ini dapat meningkatkan risiko banjir di daerah dataran rendah dan sekitar aliran sungai, terutama jika berbarengan dengan air pasang besar dan gelombang badai yang dapat menyebabkan banjir ekstrem.
Baca Juga: Waspada! Aktivitas Gunung Lamongan Meningkat, Masyarakat Lumajang Diminta Siaga
Selain banjir, angin timur laut yang bertiup secara terus-menerus dan kencang dapat menyebabkan gelombang tinggi dan ombak besar di Laut China Selatan, serta berisiko menaikkan permukaan air laut di wilayah pesisir.
Pada akhir musim hujan, yakni antara Januari hingga Maret 2025, daerah utara Semenanjung Malaysia diperkirakan mengalami cuaca yang lebih panas dan kering. Meskipun ada potensi gelombang panas, intensitasnya diperkirakan tidak seburuk pada tahun 2024 karena curah hujan diperkirakan berkurang.
MET Malaysia mengimbau masyarakat untuk selalu memantau informasi, saran, ramalan, dan peringatan cuaca yang dikeluarkan guna bersiap menghadapi musim hujan yang juga dikenal sebagai musim tengkujuh di Malaysia.
Artikel Terkait
Survei Terbaru Jelang Pilpres AS, Kamala Harris Unggul Dari Donald Trump
Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam AS, Ini Alasannya
1,2 Juta Warga Jepang Diminta Mengungsi Akibat Hujan Deras