Status Darurat Militer Dicabut Presiden Korsel, Pasukan Ditarik

KALTENGLIMA.COM - Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol ungkapkan bahwa darurat militer akan dicabut dan pasukan akan ditarik dari operasi. Pernyataan tersebut diumumkan setelah beberapa jam ia membuat pernyataan mengejutkan tersebut dan ditolak oleh parlemen Korsel.

"Beberapa saat yang lalu, ada permintaan dari Majelis Nasional untuk mencabut keadaan darurat, dan kami telah menarik militer yang dikerahkan untuk operasi darurat militer," ucap Yoon dalam pidato yang disiarkan televisi seperti dilansir AFP, Rabu (4/12/2024).

"Kami akan menerima permintaan Majelis Nasional dan mencabut darurat militer melalui rapat kabinet."

Baca Juga: Samsung Akan Rilis Kacamata Pintar Bareng Galaxy S25

Pada pidatonya di televisi kepada rakyat, Yoon pada Selasa (3/12) malam umumkan jika ia akan mengawali pemberlakuan darurat militer, menuduh oposisi melumpuhkan pemerintah dengan "kegiatan anti-negara".

Tetapi, 190 anggota parlemen berhasil masuk ke majelis pada Rabu (4/12) dini hari, mereka kompak dengan suara bulat memutuskan untuk memilih menolak deklarasi darurat militer serta menyerukan pencabutannya. Jika didasarkan pada konstitusi, darurat militer harus dicabut jika mayoritas di parlemen tidak mendukungnya. Yoon juga telah memberikan beberapa alasan untuk membenarkan pengumumannya terkait deklarasi darurat militer pertama Korea Selatan dalam lebih dari 40 tahun.

"Untuk melindungi Korea Selatan yang liberal dari ancaman yang ditimbulkan oleh pasukan komunis Korea Utara dan untuk melenyapkan elemen-elemen anti-negara yang merampas kebebasan dan kebahagiaan rakyat, dengan ini saya nyatakan darurat militer," tegas Yoon dalam pidatonya yang disiarkan langsung di televisi sebelumnya kepada rakyat.

Baca Juga: WhatsApp Tinggalkan iPhone Lama: Apa yang Perlu Dilakukan?

Yoon tak memberikan detail terkait ancaman Korea Utara, tetapi Korea Selatan secara teknis masih berperang dengan Pyongyang yang bersenjata nuklir.