KALTENGLIMA.COM - Kebakaran terjadi di kota Beer Sheva, Israel, pada Jumat pagi, 20 Juni, menyusul aksi militer Israel yang mencegat serangan rudal dari Iran.
Layanan darurat Israel langsung dikerahkan ke lokasi setelah muncul laporan adanya kebakaran di jalanan kota bagian selatan, tak jauh dari taman teknologi yang menjadi lokasi kantor Microsoft.
Dalam rekaman video yang dirilis Magen David Adom, terlihat kobaran api cukup besar di area tersebut.
Baca Juga: Indonesia Mendapat 8 Medali Emas pada Ajang World Para Athletics Tunisia, KBRI Bangga
Polisi Israel menyatakan bahwa serpihan amunisi ditemukan di Distrik Selatan dan menyebabkan kerusakan pada bangunan di area terbuka, namun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Sehari sebelumnya, Kamis, 19 Juni, Pusat Medis Soroka rumah sakit besar di Beer Sheva juga mengalami kerusakan akibat serangan rudal yang diklaim diluncurkan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.
Beer Sheva, yang terletak di kawasan gurun Negev, juga dikenal sebagai lokasi pangkalan udara Nevatim milik militer Israel.
Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik di Barito Utara, Intip Tanggalnya
Menurut IRGC, mereka menargetkan pusat komando dan intelijen Israel yang disebut-sebut berada di dekat rumah sakit tersebut.
Serangan itu dikatakan dilakukan secara presisi menggunakan kombinasi pesawat nirawak bunuh diri dan rudal strategis.
IRGC menyebut bahwa wilayah udara Israel tidak sepenuhnya terlindungi dan tidak ada tempat aman bagi pemerintah Israel dalam serangan lanjutan mereka.
Baca Juga: Empat Pulau di Kepulauan Riau Ada Disitus Jual Beli Properti Internasional
Menanggapi hal ini, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyampaikan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah memerintahkan militer Israel untuk meningkatkan intensitas serangan terhadap target strategis Iran, termasuk lokasi-lokasi penting di Teheran.
Artikel Terkait
Masinis di London Dipecat Usai Menjahit Pakaian Saat Kemudikan Kereta Bawah Tanah
Konflik Memanas! Iran Luncurkan Ratusan Rudal ke Arah Israel
Imbas Perang, Puluhan WNI Peziarah-Jemaah Haji Tertahan di Iran dan Israel