internasional

Bentrokan Besar di Bangladesh Gegara Tolak Sistem Kuota PNS , 400 Orang Terluka!

Rabu, 17 Juli 2024 | 10:40 WIB
Ilustrasi demonstrasi mahasiswa (Rosemary Ketchum)

KALTENGLIMA.COM - Ratusan mahasiswa di Bangladesh telah melakukan demonstrasi sejak beberapa minggu terakhir untuk menolak sistem kuota bagi pekerja pemerintah atau PNS.

Protes ini dimulai sejak awal Juli, menentang kebijakan yang mengharuskan 30% pekerjaan pemerintah bergaji tinggi diberikan kepada anak-anak keturunan pahlawan negara, yaitu mereka yang orang tuanya berjuang dalam perang pembebasan melawan Pakistan pada tahun 1971 yang memperjuangkan kemerdekaan Bangladesh.

Sistem kuota ini telah ditolak sejak 2018, tetapi keputusan pengadilan tinggi pada bulan lalu membatalkan penolakan tersebut, yang memicu kemarahan mahasiswa.

Baca Juga: Viral di Tiktok! Ibu Kost Gerebek Kamar Penuh Sampah, Hoarding Disorder?

Demonstrasi semakin memanas sejak pengumuman keputusan pengadilan, ditambah dengan bentrokan antara pemuda dari partai berkuasa Liga Awami dan mahasiswa yang menolak peraturan tersebut.

Di ibu kota Dhaka, sedikitnya 234 orang terluka. Rumah Sakit Perguruan Tinggi Kedokteran Dhaka melaporkan bahwa ratusan mahasiswa telah menerima perawatan akibat bentrokan pada Senin lalu.

Protes meningkat pada hari Minggu setelah Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, mengeluarkan pernyataan yang memicu kemarahan demonstran.

Baca Juga: Begini Cara Daftar Ulang KIP 2024 Beserta Syaratnya

Ia mengatakan bahwa jika keturunan pahlawan kemerdekaan tidak menerima manfaat dari sistem kuota, maka siapa lagi yang akan mendapatkannya, dengan menggunakan istilah "razakar" yang sangat ofensif di Bangladesh.

Istilah tersebut merujuk pada seseorang yang tidak berpihak pada pemerintah atau bekerja sama dengan militer Pakistan selama perang tahun 1971.

Mahasiswa dari 35 universitas di negara itu telah turun ke jalan untuk melakukan protes keras. Bentrokan antara pemuda pro-pemerintah dengan demonstran menyebabkan lebih dari 400 orang terluka di Dhaka.

Baca Juga: Presiden Jokowi Lantik 906 Capaja Sebagai Perwira TNI-Polri Dalam Upacara Praspa 2024

Mohammad Nahid Islam, koordinator kelompok Siswa Melawan Diskriminasi, menjelaskan bahwa mahasiswa bukan menolak sistem, tetapi mereka membela keadilan.

 

Halaman:

Tags

Terkini