KALTENGLIMA.COM - Sebuah tragedi menimpa kawasan Lyari di Karachi, Pakistan, ketika sebuah gedung apartemen lima lantai yang dihuni sekitar 100 orang ambruk pada Jumat, 4 Juli 2025, sekitar pukul 10.00 waktu setempat.
Hingga Sabtu (5/7), insiden tersebut telah merenggut sedikitnya 16 nyawa, dengan 13 orang lainnya mengalami luka-luka.
Petugas penyelamat masih terus berupaya mencari korban yang diduga masih tertimbun reruntuhan, meskipun kondisi cuaca panas menyulitkan proses evakuasi.
Baca Juga: Polisi Ajak Nelayan Turun Tangan dalam Operasi Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya
Gedung yang runtuh berada di kawasan padat dan miskin yang dikenal rawan kekerasan geng.
Warga setempat melaporkan sempat mendengar suara retakan sebelum bangunan ambruk. Banyak korban disebut merupakan perempuan yang berada di rumah saat kejadian terjadi.
Pemerintah daerah mengklaim telah mengirimkan pemberitahuan penggusuran kepada penghuni apartemen tersebut selama tiga tahun berturut-turut, yakni pada 2022, 2023, dan 2024. Namun, para pemilik dan penyewa apartemen membantah pernah menerima pemberitahuan tersebut.
Baca Juga: Banjir Bandang di Jeneponto, Rumah Panggung Hampir Terbawa Arus
Sejumlah keluarga korban masih menunggu kabar dari anggota keluarga yang belum ditemukan.
Salah satunya, seorang warga bernama Dev Raja (54) yang mengungkapkan bahwa putrinya tertimbun reruntuhan.
Tim penyelamat bekerja sepanjang malam dan dilaporkan setidaknya masih ada delapan orang yang diyakini tertimbun.
Baca Juga: Trump Umumkan Amerika Serikat Akan Mulai Negosiasi dengan China soal TikTok
Otoritas setempat menghadapi tekanan publik yang meningkat, terutama terkait kelalaian dalam menindak bangunan-bangunan yang tidak layak huni.