KALTENGLIMA.COM - Organisasi kemanusiaan MER-C Indonesia mengutuk keras tewasnya Dr. Marwan Al Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, yang menjadi korban serangan udara Israel di wilayah Gaza utara.
MER-C menyatakan bahwa insiden ini merupakan duka mendalam bagi umat manusia dan mereka tidak akan tinggal diam menghadapi tindakan seperti ini.
Dr. Marwan, seorang ahli kardiologi intervensional, meninggal bersama keluarganya dalam serangan langsung di tempat tinggal sementaranya.
Baca Juga: Jumlah Korban Tenggelamnya Kapal di Selat Bali Naik Jadi 5 Orang
Ia sebelumnya tetap menjalankan tugasnya meski rumah sakit mengalami blokade dan keterbatasan logistik, bahkan sempat kembali menjalankan operasi saat jeda gencatan senjata pada awal 2025.
Selama masa tugasnya, Dr. Marwan dikenal sebagai pribadi terbuka dan kooperatif, menjalin kerja sama dengan berbagai tim medis internasional.
Di bawah kepemimpinannya, Rumah Sakit Indonesia menjadi pusat layanan medis penting di Gaza.
Baca Juga: Jaksa Tuntut Hasto Kristiyanto 7 Tahun Penjara dan Denda Rp600 Juta
MER-C menilai kematiannya sebagai pelanggaran serius terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan menuntut pertanggungjawaban atas peristiwa tersebut.
Artikel Terkait
WNI Meninggal Dunia Setelah Jatuh di Bandara Incheon Korea Selatan
Donald Trump Minta PM Israel Netanyahu Dibebaskan dari Dugaan Korupsi
Qatar Airways Raih Predikat Maskapai Penerbangan Terbaik Versu Skytrax
Air India Mendarat Darurat di Mumbai Akibat Insiden Kebakaran di Dalam Kabin