KALTENGLIMA.COM - Pihak berwenang Pakistan mengevakuasi sembilan jenazah korban penculikan dan pembunuhan brutal di wilayah pegunungan Provinsi Balochistan.
Para korban, yang ditemukan tewas dengan luka tembak, merupakan penumpang dua bus yang dihentikan oleh kelompok bersenjata pada Kamis malam.
Belum ada kelompok yang mengklaim tanggung jawab atas serangan ini, namun dugaan kuat mengarah pada kelompok separatis Baloch, yang sebelumnya kerap melakukan serangan serupa terhadap warga dari Provinsi Punjab.
Baca Juga: Kejari Lombok Timur Telusuri Proyek Chromebook, Audit Kerugian Negara Masih Ditunggu
Para korban diketahui bekerja sebagai buruh dan sedang dalam perjalanan pulang ke kampung halaman mereka di Punjab.
Pejabat pemerintah Naveed Alam mengonfirmasi bahwa jenazah ditemukan dalam kondisi penuh luka tembak, sementara juru bicara pemerintah provinsi Shahid Rind menyatakan pihaknya tengah mengidentifikasi para korban dan menghubungi keluarga mereka.
Serangan ini terjadi tak lama setelah pasukan keamanan berhasil menggagalkan tiga upaya serangan pemberontak di wilayah tersebut.
Baca Juga: Kapolri Usut Mendalam Kasus Tewasnya Diplomat Muda Kemlu
Pemberontakan di Balochistan telah berlangsung lama, didorong oleh tuntutan etnis Baloch atas pembagian sumber daya alam yang lebih adil.
Mereka menuding pemerintah pusat mengeksploitasi kekayaan mineral di wilayah tersebut untuk membiayai provinsi lain, khususnya Punjab.
Kelompok separatis juga menuduh Tiongkok turut membantu eksploitasi ini, terutama melalui proyek-proyek strategis seperti pelabuhan Gwadar.
Baca Juga: 40 Sekolah Disiapkan Pemprov DKI untuk Uji Coba Program Sekolah Gratis Tahun Ini
Tentara Pembebasan Baloch (BLA), kelompok separatis paling aktif dan kuat di wilayah itu, telah meningkatkan intensitas serangannya dalam beberapa bulan terakhir.