KALTENGLIMA.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan tarif baru sebesar 50 persen terhadap semua impor dari Brasil, Rabu lalu, sebagai tanggapan atas perlakuan pemerintah Brasil terhadap mantan Presiden Jair Bolsonaro.
Trump mengaitkan kebijakan ini dengan tuduhan bahwa Brasil telah menyerang prinsip pemilu bebas dan kebebasan berbicara warga AS, serta perannya dalam menekan perusahaan media sosial melalui keputusan Mahkamah Agung Brasil.
Keputusan tersebut langsung berdampak pada pasar keuangan Brasil. Nilai mata uang real turun lebih dari 2 persen terhadap dolar AS, sementara saham perusahaan besar seperti Embraer dan Petrobras juga merosot tajam di bursa AS.
Baca Juga: Kapal KMP Tunu yang Tenggelam Teridentifikasi Berjarak 30 Meter dengan Kabel Laut
Pemerintah Brasil belum memberikan komentar resmi, namun Presiden Lula dan jajaran pejabat tinggi negara mengadakan rapat darurat di Brasilia untuk merespons kebijakan tarif baru yang akan berlaku mulai 1 Agustus.
Hubungan antara kedua negara semakin tegang setelah saling sindir di forum BRICS dan pernyataan keras dari kedua presiden.
Selain tarif, Trump juga memerintahkan penyelidikan atas praktik perdagangan Brasil, terutama di sektor digital.
Baca Juga: Sosok Diplomat Kementerian Luar Negeri yang Meninggal di Kosan Menteng di Mata Rekannya
Mengingat Brasil adalah mitra dagang utama AS di sektor pertanian, tarif baru ini berpotensi memengaruhi harga produk seperti kopi, jus jeruk, gula, dan daging sapi di pasar Amerika.
Artikel Terkait
Trump Umumkan Amerika Serikat Akan Mulai Negosiasi dengan China soal TikTok
Bangunan Apartemen di Pakistan Roboh, 16 Orang Meninggal dan 13 Dirawat
Banjir Bandang Landa Texas Tewaskan 67 Orang, Lainnya Hilang
Donald Trump Tetap Naikkan Tarif Impor untuk Indonesia Sebesar 32 Persen