KALTENGLIMA.COM - Penyakit yang sebelumnya banyak dikaitkan dengan wilayah tropis kini semakin sering ditemukan di Eropa.
Para ahli kesehatan memperingatkan bahwa nyamuk pembawa virus berbahaya seperti chikungunya, demam berdarah dengue, hingga West Nile Virus (WNV) berkembang pesat di benua tersebut. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) mencatat peningkatan tajam penularan penyakit yang ditularkan nyamuk dalam beberapa tahun terakhir.
Direktur ECDC, Dr. Pamela Rendi-Wagner, menyebut kondisi ini sebagai fase baru di mana penularan penyakit nyamuk yang lebih panjang, luas, dan intens kini menjadi hal yang normal di Eropa.
Baca Juga: Batas Konsumsi Kafein Harian Menurut Ahli
Perubahan iklim dengan suhu yang lebih hangat, musim panas lebih panjang, dan musim dingin yang lebih ringan menjadi faktor utama yang membuat nyamuk Aedes albopictus atau nyamuk harimau Asia semakin mudah beradaptasi.
Saat ini, penyebaran nyamuk tersebut telah mencakup 16 negara dengan 369 wilayah, meningkat tajam dibandingkan satu dekade lalu yang hanya ada di 114 wilayah.
Beberapa negara Eropa seperti Prancis, Italia, Spanyol, dan Yunani melaporkan lonjakan kasus penyakit yang ditularkan nyamuk.
Baca Juga: Tol Dalam Kota Ditutup Total saat Demo Depan Gedung DPR
Pada 2025, Prancis mencatat lebih dari 100 kasus chikungunya lokal, sementara Italia melaporkan adanya kluster baru.
Demam berdarah dengue juga ditemukan di Prancis, Italia, dan Portugal, sedangkan West Nile Virus menjadi penyakit yang paling banyak dilaporkan dengan lebih dari 300 kasus di delapan negara, termasuk Italia, Spanyol, dan Yunani.
ECDC memperingatkan bahwa tren ini akan terus meningkat seiring dengan kondisi cuaca yang semakin mendukung penyebaran nyamuk.
Baca Juga: Kapolres Mimika Laporkan Pesawat Milik Bunga Persada Alami Kecelakaan
Distribusi kasus West Nile Virus pun bergeser setiap tahun ke wilayah baru. Hal yang lebih mengkhawatirkan adalah potensi penyebaran nyamuk pembawa virus melalui koper maupun pesawat, yang dapat menimbulkan risiko infeksi bandara ketika nyamuk terlepas di negara yang sebelumnya belum terpapar.