KALTENGLIMA.COM - Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, menginstruksikan pelaksanaan bantuan darurat pada Senin setelah banjir besar yang disebabkan oleh hujan deras dan badai selama beberapa hari terakhir melanda 16 provinsi di Thailand dalam sepekan.
Bencana tersebut menewaskan sedikitnya 12 orang dan memengaruhi lebih dari 100.000 rumah tangga di berbagai wilayah.
Berdasarkan laporan dari Kementerian Dalam Negeri, banjir merendam sebagian besar kawasan di wilayah utara, tengah, dan timur laut Thailand, dengan Provinsi Uttaradit menjadi daerah yang mengalami dampak paling parah, di mana lima orang dilaporkan meninggal dunia.
Baca Juga: Jaksa Tuntut Ketua Kadin Cilegon 5 Tahun Bui atas Kasus Pemerasan Proyek CAA
Seorang warga bernama Sakchai mengisahkan bahwa air naik dengan cepat hingga memaksa mereka naik ke atap rumah, namun atap tersebut roboh sehingga mereka terpaksa mengungsi dan kini tinggal di sebuah kuil untuk sementara waktu.
Menanggapi kondisi ini, Anutin menyatakan bahwa pemerintah tengah berupaya menyalurkan bantuan kepada korban serta melakukan pendataan terhadap kerusakan yang terjadi, sekaligus mempersiapkan langkah antisipasi menghadapi potensi hujan lanjutan seiring berlanjutnya musim penghujan.
Ia menegaskan bahwa Thailand kini tengah menghadapi situasi sulit akibat banjir, badai, dan tanah longsor di banyak provinsi yang menimbulkan kerusakan berat serta korban jiwa.
Baca Juga: Curi Emas 25 Gram, Pria di Toko Mas Tjantik Pasar Koja Dikeroyok Warga
Sebagai perbandingan, pada tahun sebelumnya, banjir bandang dan tanah longsor akibat curah hujan tinggi juga menewaskan 22 orang di berbagai wilayah Thailand.