KALTENGLIMA.COM - Amerika Serikat dan China dikabarkan akan menuntaskan kesepakatan terkait masa depan TikTok pada Kamis, 30 Oktober mendatang.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengonfirmasi bahwa kedua negara telah mencapai kesepakatan akhir setelah menyelesaikan seluruh detail perjanjian yang berlandaskan kerangka kerja awal yang disepakati pada September di Madrid.
Bessent menyebut bahwa penandatanganan resmi perjanjian tersebut akan dilakukan oleh Presiden AS, Donald Trump, dan Presiden China, Xi Jinping, di Korea Selatan.
Baca Juga: 2 ASN Papua Diperiksa Inspektorat usai Viral Video Asusila
Ketika dimintai penjelasan lebih lanjut mengenai isi kesepakatan, Bessent menolak memberikan rincian karena bersifat rahasia.
Ia hanya menegaskan bahwa upayanya dalam memastikan persetujuan dari pihak China telah membuahkan hasil dalam dua hari terakhir, menandai kemajuan signifikan setelah beberapa kali perpanjangan batas waktu divestasi TikTok oleh pemerintah AS.
Kesepakatan baru ini disebut akan membawa perubahan besar terhadap operasi TikTok di Amerika Serikat. Nantinya, seluruh aktivitas platform tersebut akan berada di bawah pengawasan dewan direksi baru, sementara Oracle akan memegang kendali atas keamanan aplikasi.
Baca Juga: Petugas Gabungan Sita Narkotika sampai Ponsel saat Razia Lapas Ngawi
Oracle yang dipimpin oleh Larry Ellison sekutu dekat Trump dilaporkan menjadi salah satu investor utama dalam kerja sama ini.
Selain Oracle, beberapa pihak lain seperti Fox Corp, Andreessen Horowitz, dan Silver Lake Management juga terlibat dalam kemitraan strategis tersebut.
Perubahan ini diperkirakan akan memengaruhi sistem algoritma rekomendasi, kode sumber, hingga proses moderasi konten TikTok di AS.