Ilmuwan Jerman Modifikasi Genetik Babi Sebagai Donor Jantung Pada Manusia

photo author
- Selasa, 15 Februari 2022 | 22:59 WIB
Ilustrasi hewan babi
Ilustrasi hewan babi

kaltenglima.com- Berkaca pada keberhasilan transplantasi jantung babi ke manusia pertama di dunia, yang dilakukan di Amerika Serikat pada bulan lalu. Ilmuwan Jerman rencananya akan membiakkan babi yang dimodifikasi secara genetik untuk dijadikan sebagai donor jantung bagi manusia pada tahun ini.

Seorang ilmuwan di Universitas Ludwig-Maximilians (LMU) di Munichbernama Eckhard Wolf mengatakan, tujuan dari proyek ini adalah untuk mendapatkan spesies baru yang organ-organ telah dimodifikasi sedemikian rupa di peternakan breed Pulau Auckland, sehingga pada tahun 2025 siap untuk dilanjutkan dengan percobaan transplantasi.

 

Sebagaimana diketahui bulan lalu viral kasus operasi tranplantasi jantung yang pertama kali didunia dimana tim di University of Maryland Medicine telah berhasil melakukan operasi transplantasikan jantung dari seekor babi dengan sepuluh modifikasi ke seorang pria yang sakit parah.

"Konsep kami adalah untuk melanjutkan dengan model yang lebih sederhana, yaitu dengan lima modifikasi genetik," kata Wolf, yang karyanya telah memicu perdebatan sengit di negara dengan salah satu tingkat sumbangan organ terendah di Eropa dan aktivis hak-hak hewan yang kuat, di kutip dari suaramerdeka.com dengan judul "Jerman akan Membiakkan Babi Khusus untuk Transplantasi Jantung Manusia".

Wolf, yang telah meneliti transplantasi hewan ke manusia selama 20 tahun tersebut, mengatakan timnya akan menggunakan teknologi kloning yang masih tidak efisien untuk menghasilkan hanya "hewan pendiri", dari mana generasi yang identik secara genetik di masa depan akan dibiakkan.
“Generasi pertama seperti itu harus lahir tahun ini, dan jantung yang dihasilkan akan diuji pada hewan babun sebelum tim meminta persetujuan untuk uji klinis manusia dalam waktu dua atau tiga tahun,” kata Wolf.

Transplantasi digunakan untuk orang yang didiagnosis dengan kegagalan organ yang tidak memiliki pilihan pengobatan lain.

Diperkirakan, ada 8.500 orang di Jerman yang tengah membutuhkan transplantasi organ pada akhir tahun 2021, menurut data dari Yayasan Transplantasi Organ Jerman.

Namun, demikian langkah Wolf mendapat cukup banyak tantangan dari sejumlah aktivis yang mengatakan teknologi itu melanggar hak-hak hewan, dan merendahkan babi ke status pabrik organ sementara monyet yang digunakan dalam eksperimen transplantasi mati kesakitan.

Kristina Berchtold, juru bicara Asosiasi Kesejahteraan Hewan Jerman cabang Munich, menyebut praktik itu "secara etis sangat dipertanyakan."

"Hewan tidak boleh dijadikan sebagai suku cadang bagi manusia. Hewan peliharaan, yang disebut hewan ternak, tiruan atau hewan yang lahir secara alami semuanya memiliki kebutuhan, ketakutan, dan juga hak yang sama." katanya.*(penulis Rizki Febianto/suaramerdeka.com)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Deni Hariadi

Tags

Rekomendasi

Terkini

X