Akhiri Invasi ke Ukraina, Rusia Berikan 3 Syarat

photo author
- Selasa, 1 Maret 2022 | 19:29 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin (suaramerdeka.com)
Presiden Rusia Vladimir Putin (suaramerdeka.com)
kaltenglima.com - Hingga saat ini konflik antara Rusia dan Ukraina belum juga menemukan titik terang untuk mengakhiri invasi tersebut.
 
Namun, negosiasi untuk menghentikan konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina telah mulai dilakukan meski situasi masih memanas. Presiden Rusia Vladimir Putin meminta beberapa syarat jika invasi ingin berakhir.
 
Ia menyetujui gencatan senjata Rusia terhadap Ukraina asalkan negeri yang terkenal dengan julukan ‘keranjang roti Eropa’ tersebut menyetujui 3 syarat.
 
"Presiden Putin menegaskan kesediaannya untuk membuat komitmen pada tiga poin ini," bunyi pernyataan yang dirilis Pemerintah Perancis dikutip dari suaramerdeka.com dalam artikel berjudul Berniat Damai dengan Ukraina, Ini 3 Syarat yang Diminta Vladimir Putin
 
Dilansir dari Reuters, Selasa 1 Maret 2022, Presiden Vladimir Putin mengungkapkan invasi yang dilakukan ke Ukraina bisa distop dengan 3 syarat, yakni:
 
1. Ukraina harus Bersikap Netral dan tak berpihak pada Barat.
 
Vladimir Putin meminta Ukraina agar bersikap netral terhadap berbagai pihak terutama dari pihak Barat.
Sebelumnya beberapa negara Barat telah menjatuhkan sejumlah sanksi terhadap Rusia karena invasi yang dilakukannya terhadap Ukraina.
 
Bahkan hingga kini sanksi yang diterima Rusia dari negara lain terus bertambah seiring belum tercapainya kesepakatan gencatan senjata.
 
2. Ukraina menghapus inisiatif denazifikasi dan demiliterisasi.
 
Melalui pernyataan yang dirilis Kremlin, ia mengatakan solusi konflik Ukraina adalah negeri itu harus menghapus ‘pengaruh Nazi atau praktik fasisme’ dan "tindakan represif (denazifikasi) dan demiliterisasi".
 
Ia mengatakan hal itu khususnya untuk wilayah Ukraina Timur, yang diklaim jadi target diskriminasi dan genosida.
 
3. Ukraina mengakui secara resmi kontrol Rusia atas Krimea
 
Diketahui Krimea merupakan wilayah teritorial selatan Ukraina dan berbatasan langsung dengan Laut Hitam.
 
Tahun 2014, Rusia merebut Krimea dari Ukraina dalam tindakan ilegal yang melanggar integritas wilayah bekas Republik Soviet, dan memicu perang yang telah menelantarkan hampir 2 juta orang dan menghancurkan infrastruktur negara.
 
Sebelumnya Presiden Perancis, Emmanuel Macron mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin agar menyelamatkan warga sipil di Ukraina.
 
Macron meminta Putin menghentikan serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur di Ukraina dan meminta agar jalan raya utama, khususnya jalan dari selatan Kyiv diamankan. ***
(Septina Widya/suaramerdeka.com)
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Fadang Irawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X