kaltenglima.com - Bulan ramadhan tinggal menghitung hari dan sangat dirindukan kedatangannya, setelah setahun menghilang.
Bagi umat muslim, mereka tidak akan melewatkan bulan ramadhan, berkenaan dengan banyak keberkahan dan keutamaan di dapat saat ramadhan tiba.
Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah. Pada bulan inilah semua amal ibadah mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
Buya Yahya menyebutkan, sebelum memasuki bulan suci Ramadhan, mari berdamai dengan bulan yang penuh rahmat tersebut.
"Sebelum masuk bulan Ramadhan, kita harus persiapkan hati yang damai dengan sesama, ini yang kita maksud dengan persiapan batin," kata Buya Yahya, dilansir kaltenglima.com
dari suaramerdeka.com di kanal YouTube Al-Bahjah TV, 31 Maret 2022.
Persiapan batin yang damai ini akan dapat mempersiapkan Ramadhan dengan beraneka ragam ibadah.
Proses tersebut bisa diawali dengan berdamai dengan diri sendiri, lingkungan terkecil yakni keluarga, serta tetangga.
Tetangga yang tidak akur, yuk kita kirim sapaan, siapin hadiah makanan, tegur sapa yang baik," saran Buya Yahya.
Sebelum meminta orang lain untuk memaafkan, ada baiknya kita memaafkan mereka terlebih dahulu.
"Aku dicaci, barang ku diambil, aku dihinakan, aku diolok, aku dizalimi, ayok kita menjadi orang hebat, hati kita itu kotor, maka siapapun yang pernah melakukan hal itu kepada saya, saya maafkan saat ini," kata Buya Yahya.
Diberitakan suaramerdeka.com dengan judul Kajian Singkat Buya Yahya soal Puasa 2022 Cara Berdamai dengan Ramadhan
Urusan dengan manusia harus segera diselesaikan karena bisa menjadikan ridho Allah.
Kemudian untuk urusan dengan Allah, Buya menyampaikan jika asal mengikuti tuntunan syariat, maka akan lebih mudah masuk surga.
"Cukup sholat lima waktu, puasa Ramadhan, zakat, haji sekali, gak ganggu tetangga, teman, keluarga, masuk surga orang ini, dengan manusia kita harus bangun," ujar Buya Yahya.
Apalagi di masa sekarang ini, sudah banyak adu domba dengan berbagai macam permasalahan.
Dan uniknya dunia setan lagi berjaya saat ini, apapun sesuatu diviralkan jadi sebuah permusuhan hari ini," katanya.
Bukan hanya permasalahan besar perpolitikan saja, namun hingga ke masalah kecil seperti pemilihan pengurus masjid bisa jadi rebutan.
Kisah pertengkaran saudara atas perebutan hak waris juga sering kita lihat terjadi kala ini.
"Biarkan itu menjadi kisah manusia, kisah kita, ayuk kita gak ada itu semua, kita gak ada permusuhan, kita lapang kan hati kita, Ramadhan ya begitu," tutup Buya Yahya.***
(Wahyu Asyari Muntoha/Suara Merdeka)