Dari Kapuas Belajar ke Yaman, Naik Bis, 19 Jam Tempuh Jalur Darat

photo author
- Rabu, 9 Maret 2022 | 16:06 WIB
M. Jahid Rojani saat berfoto dengan latar belakang perumahan penduduk di Al Quaireh, Dau'an, Hadhramaut, Yaman (Aris Efendi)
M. Jahid Rojani saat berfoto dengan latar belakang perumahan penduduk di Al Quaireh, Dau'an, Hadhramaut, Yaman (Aris Efendi)

kaltenglima.com -19 jam lamanya perjalanan darat itu harus dilalui. Di atas bis yang membawanya dari Provinsi Salalah, Oman ke Mukalla ibukota Provinsi Hadhramaut, Republik Yaman, Muhammad Jahid Rojani , masih teringat ibunya, ayahnya dan kedua adiknya yang melepasnya dengan air mata. Hari itu September 2019, tiga tahun lalu.

Sepanjang jalan di perbatasan dua negara, Oman dan Yaman itu hanya membentang gurun pasir. Tak terdapat rumah sakit atau layanan kesehatan di sepanjang perjalanan. Sinyal telepon dan internet timbul tenggelam.

Inilah pertama kali alumni Pondok Pesantren Darul Hijrah Putra itu menginjakkan kaki di Semenanjung Arab. Tempat yang sama sekali asing baginya.

Muhammad Jahid Rojani merasa baru belasan jam yang lalu meninggalkan Kalimantan Selatan. Meninggalkan kenangan bersama teman-temannya di Pondok Pesantren. Kenangan yang dikuncinya dalam ingatan.

Roja, panggilan Muhammad Jahid Rojani berasal dari Kuala Kapuas Kalimantan Tengah. Ibunya seorang pendidik di SMKN-1 Kapuas. Ayahnya pejabat di Kementerian Agama di kota yang sama.

Roja menghabiskan 6 tahun pendidikan dasarnya di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Selat, Kuala Kapuas. Lalu melanjutkan SMP dan SMA di Darul Hijrah Putra, Martapura, Kalimantan Selatan. Dia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah ke Universitas Al Ahgaff, Yaman.

Roja masih ingat, perjalanan panjang yang harus ditempuhnya untuk sampai ke Yaman. Dari Banjarbaru dia terbang ke Bandara Soekarno-Hatta. Lalu melanjutkan penerbangan ke Muskat International Airport, Oman. Sembilan jam lamanya. Dari Muskat lalu terbang lagi selama dua jam ke Salalah International Airport.

“Dari Provinsi Salalah di Oman kami melanjutkan perjalanan darat antar negara ke Kota Mukalla Yaman,” kata Roja melalui whatsApp, Selasa (8/3/2022) pukul 14.21 waktu setempat atau bertepatan pukul 19.21 Waktu Indonesia Tengah

Roja menjelaskan gedung utama Universitas Al Ahgaff berada di kota Mukalla, ibukota Provinsi Hadhramaut. Hanya Fakultas Syariah/Hadis dan Hukum yang di kota Tarim. Sedangkan jurusan lain seperti jurusan computer, bahasa dan ekonomi kampusnya di di Mukalla.

Jarak dari Mukalla ke Tarim bisa ditempuh selama lima jam perjalanan darat.

Tahun pertama, mahasiswa Al Ahgaff akan berdomisili di kota Mukalla. Empat tahun kemudian baru bertempat di kota Tarim.

“Untuk jurusan Syariah, masa kuliahnya 10 semester. Satu tahun pertama pembelajaran dilakukan di
Mukalla. Empat tahun sisanya di Kota Tarim,” Kata mahasiswa semester VI Jurusan Syariah, Fakultas Syariah wal Qonun itu. (Bersambung)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Fadang Irawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

ADARO Gelar TPN XI Daerah Murung Raya

Jumat, 19 Juli 2024 | 10:07 WIB

13 Januari Diperingati Hari Apa? Simak Selengkapnya

Sabtu, 13 Januari 2024 | 18:19 WIB
X