AI Masih Sering Salah, Menkomdigi Bilang Gini

photo author
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 14:35 WIB
Menkomdigi Meutya Hafid. (Humas Komdigi)
Menkomdigi Meutya Hafid. (Humas Komdigi)


KALTENGLIMA.COM - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid membeberkan alasan data pada aplikasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) masih kerap mengalami kesalahan. Meutya menyebut hal itu lantaran data yang dihimpun oleh AI di Indonesia belum terlalu banyak.

Hal tersebur disampaikan Meutya dalam acara Level Up UMKM Bersama Kemkomdigi: Berdaya Bertransformasi dengan AI, di Urban Forest Cipete, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12/2024). Meutya menuturkan AI merupakan kecerdasan buatan yang dapat ditanyai apa saja.

"Meskipun di Indonesia karena datanya belum banyak, jadi kadang-kadang jawabnya masih suka salah. Jadi sekali lagi yang perlu kita pahami juga bahwa kadang-kadang kecerdasan artifisialnya juga jawabnya salah," kata Meutya.

Baca Juga: Usai Merger dengan XL Axiata, Bos Smartfren Beberkan Status Masa Kerja Karyawan

Walau begitu, Meutya mengatakan AI bisa berperan penting, tergantung dari cara pemanfaatannya. Meutya lalu menyebut pemanfaatan AI pun menjadi salah satu tantangan di Komdigi sebagai regulator informasi digital.

Meutya menuturkan pihaknya juga melakukan kurasi terhadap AI saat masuk ke Indonesia. Meutya mengatakan hal itu demi menyesuaikan kesiapan masyarakat terkait teknologi terbaru.

"Di satu sisi kalau kita tahan negara lain (yang akan) mendapat, jadi masuk ke negara lain dengan lebih cepat. Tapi kalau kita cepetin, kalau di dalam masyarakatnya belum siap ini juga bisa menjadi tantangan. Nah, jadi bagaimana mengatur keran ini terhadap teknologi itu di kami," jelasnya.

Baca Juga: Soal Gegar Otak, Cedera yang Dialami Justin Hubner

Walau terdapat kekurangan, Meutya tetap mendorong pelaku UMKM untuk menggunakan AI. Karena, Meutya menilai AI tetap bisa membantu pelaku UMKM dari mulai proses produksi hingga penjualan.

"Bagaimana AI kita gunakan untuk merevolusi UMKM itu menjadi penting. Target utama dari AI ini salah satunya adalah efisiensi. Jadi bagaimana kita menggunakan AI untuk misalnya bertanya banyak hal tentang apa sih yang harus kita lakukan step by step-nya," ujarnya.

Meutya menuturkan keberadaan AI juga mempunyai banyak tantangan. Namun, kata dia, keberadaan AI juga harus dipelajari dengan baik.

Baca Juga: Cocok Untuk yang Lagi Diet, 4 Kebiasaan Simpel di Pagi Hari Ini Bantu Turunkan BB

"Tantangan dengan AI ini juga banyak. Kalau kita gak mempersiapkan diri, UMKM-UMKM lain dan kalau di dalam negeri gak apa-apa, tapi kalau yang luar negeri semua sudah memanfaatkan AI terus yang di Indonesia belum, maka mereka menjadi jauh lebih efisien," tuturnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PayPal Ajukan Izin Dirikan Bank di Amerika Serikat

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:42 WIB

FIFAe World Cup 2025 Hari Ini: Indonesia Vs Jepang

Rabu, 10 Desember 2025 | 12:44 WIB

Sudah Bisa Cek! Begini Cara Cek Youtube Wrapped 2025

Minggu, 7 Desember 2025 | 19:56 WIB

Harga RAM Melonjak, AMD Bakal Naikkan Harga Kartu Grafis

Selasa, 25 November 2025 | 13:03 WIB

Digoyang Google dan Anthropic, ChatGPT Mulai Goyah

Jumat, 21 November 2025 | 13:40 WIB
X