KALTENGLIMA.COM - CEO Meta, Mark Zuckerberg, melontarkan kritik tajam terhadap Apple terkait kurangnya inovasi dan kebijakan App Store. Hal ini ia sampaikan dalam wawancara di podcast Joe Rogan Experience pada Jumat (10/1/2025).
Zuckerberg menyatakan bahwa Apple tidak lagi menciptakan produk inovatif dan terlalu bergantung pada iPhone, yang pertama kali dirancang oleh Steve Jobs dua dekade lalu.
Ia juga menyoroti kebijakan akses yang dianggap tidak adil terhadap pengembang lain, termasuk Meta, yang ingin mengembangkan produk yang kompatibel dengan perangkat Apple.
Baca Juga: Profil Aktor James Woods Pendukung Israel yang Rumahnya Ikut Terbakar di Los Angeles
"Di satu sisi, iPhone adalah perangkat yang hebat karena memungkinkan banyak hal luar biasa. Tapi di sisi lain, Apple menggunakan platform itu untuk menetapkan aturan yang sewenang-wenang," ujarnya.
Lebih lanjut, Zuckerberg menilai bahwa penjualan iPhone mengalami penurunan karena konsumen membutuhkan waktu lebih lama untuk memperbarui perangkat mereka, mengingat model terbaru hanya menawarkan sedikit peningkatan.
Ia juga mengkritik biaya 15%-30% yang dikenakan Apple kepada pengembang di App Store, yang menurutnya adalah cara Apple menyembunyikan penurunan penjualan.
Baca Juga: Patrick Kluivert Tiba di Indonesia, Netizen: Welcome! Bawa Kami ke Piala Dunia
"Mereka menghasilkan lebih banyak uang dengan membebankan pajak 30% kepada pengembang dan memaksa konsumen membeli periferal tambahan," tambahnya.
Zuckerberg juga menyoroti protokol eksklusif Apple yang dianggapnya menghambat pengembang lain untuk bersaing dengan produk seperti AirPods.
Ia menyebut bahwa Apple menggunakan alasan privasi dan keamanan untuk membatasi akses pengembang lain, meskipun menurutnya masalah tersebut dapat diatasi dengan membangun protokol keamanan yang lebih baik.
Baca Juga: Erick Thohir Ucapkan Terima Kasih ke STY dan Sambut Patrick Kluivert
"Ini bukan tentang keamanan. Ini tentang menjaga dominasi pasar mereka," katanya.
Ia bahkan mengkritik headset Vision Pro buatan Apple, yang menurutnya kurang berhasil di pasaran, terutama dibandingkan produk Meta Quest.
Artikel Terkait
Realme 14 Pro+ Resmi Meluncur: Ponsel Elegan dengan Bodi yang Bisa Berubah Warna
Konten TikTok di Indonesia dan China berbeda, ternyata ini alasannya
Link Streaming Film yang Legal, Bukan LK21