Apple Watch Dituding Pakai Bahan Kimia Berbahaya, Apple Angkat Bicara

photo author
- Senin, 27 Januari 2025 | 14:16 WIB
Deretan model Apple Watch. Ist (Andika Ismawan)
Deretan model Apple Watch. Ist (Andika Ismawan)

 

KALTENGLIMA.COM - Apple sedang menghadapi gugatan yang diajukan di Distrik Utara California. Gugatan ini mengklaim jika tali pada Apple Watch mengandung 'bahan kimia selamanya' dalam kadar tinggi yang dikenal sebagai PFAS, yang bisa membahayakan kesehatan bagi manusia.

Dalam gugatan itu, dijelaskan tiga tali jam tangan Apple Watch yang memiliki kandungan PFAS tinggi, yakni Apple Watch Sport Band, Nike Sport Band, dan Ocean Band.

Apple menuturkan tali jam tangan itu terbuat dari fluoroelastomer, akan tetapi gugatan tersebut menuduh jika Apple dengan sengaja menyembunyikan keberadaan PFAS, yang terkait dengan efek kesehatan merugikan.

Baca Juga: Soal Berita Utang Perusahaan Hampir Rp 100 M, Suami Minta Maaf ke Ratna Galih

Gugatan itu merupakan hasil dari penelitian baru yang dirilis oleh University of Notre Dame pada bulan Desember. Penelitian tersebut menguji 22 tali jam tangan pelacak kebugaran dan jam tangan pintar dan menemukan 15 di antaranya mengandung PFAS.

Dari 15 gelang tersebut, sembilan di antaranya mengandung kadar asam perfluoroheksanoat (PFHxA) sangat tinggi. Meskipun penelitian ini tak menyebutkan nama Apple atau merek lain, penelitian ini menyatakan tingkat PFHxA yang tinggi lebih banyak ditemukan pada gelang jam tangan dengan harga lebih tinggi, atau lebih dari USD 15.

Menanggapi gugatan itu, Apple menegaskan jika tali jam tangan tersebut aman untuk dipakai. "Tali jam tangan Apple Watch aman dipakai pengguna. Selain pengujian kami sendiri, kami juga bekerja sama dengan laboratorium independen untuk melakukan pengujian dan analisis yang ketat terhadap bahan yang digunakan dalam produk kami, termasuk tali Apple Watch," kata Apple dikutip dari Apple Insider.

Baca Juga: Tiba di Malaysia, Masyarakat Indonesia Antusias Sambut Kedatangan Prabowo

Apple sudah menyadari kontroversi seputar PFAS selama beberapa waktu dan berencana menghentikan penggunaan PFAS pada produknya. Pada November 2022, perusahaan merilis laporan yang membahas penggunaan PFAS dan penelitiannya untuk mengembangkan alternatif yang sesuai.

Dalam laporan itu, perusahaan mencatat jika mereka telah menghilangkan dua zat PFAS yang sangat mengkhawatirkan dari produknya, asam perfluorooctanoic (PFOA) dan asam perfluorooctanesulfonic (PFOS), dengan membatasi penggunaannya pada tahun 2010 dan 2013.

Pada tahun 2021, mereka membatasi penggunaan asam perfluorokarboksilat C9-C14 (PFCA) dan zat-zat terkait, serta asam perfluoroheksanoat (PFHxS) dan zat-zat terkait.

Baca Juga: Bek Timnas Indonesia Kevin Diks Resmi Gabung Borussia Monchengladbach, Berapa Lama Kontraknya?

Tapi, mereka mencatat bahwa prosesnya akan memakan waktu. Mereka menunjukkan jika perlu menyusun katalog penggunaan PFAS dalam elektronik, dan kemudian mengidentifikasi dan mengembangkan alternatif non-PFAS.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Rekomendasi

Terkini

PayPal Ajukan Izin Dirikan Bank di Amerika Serikat

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:42 WIB

FIFAe World Cup 2025 Hari Ini: Indonesia Vs Jepang

Rabu, 10 Desember 2025 | 12:44 WIB

Sudah Bisa Cek! Begini Cara Cek Youtube Wrapped 2025

Minggu, 7 Desember 2025 | 19:56 WIB

Harga RAM Melonjak, AMD Bakal Naikkan Harga Kartu Grafis

Selasa, 25 November 2025 | 13:03 WIB

Digoyang Google dan Anthropic, ChatGPT Mulai Goyah

Jumat, 21 November 2025 | 13:40 WIB
X