Mengungkap Sosok Pria China di Balik Inovasi DeepSeek

photo author
- Kamis, 30 Januari 2025 | 19:00 WIB
Liang Wenfeng 'Otak' di Balik DeepSeek.
Liang Wenfeng 'Otak' di Balik DeepSeek.

KALTENGLIMA.COM - Liang Wenfeng, pendiri startup AI DeepSeek yang kini menjadi perhatian dunia, adalah seorang pria berusia 39 tahun yang berasal dari Guangdong, China.

Ia mendirikan DeepSeek pada 2023, sebuah perusahaan yang menciptakan DeepSeek R1, yang kemudian menghebohkan dunia teknologi.

Meskipun dikenal luas, Liang cenderung menjauhi sorotan media dan lebih memilih untuk tetap misterius. Baru pada Januari 2025, ia mulai mendapat perhatian publik ketika diminta berbicara di sebuah simposium yang dipimpin oleh Perdana Menteri China, Li Qiang.

Baca Juga: Langkah Tegas Menteri ATR Nusron: Enam Pegawai Dipecat Terkait Kasus Pagar Laut Tangerang

Liang memiliki latar belakang di dunia teknologi, setelah belajar di Zhejiang, pusat teknologi tinggi China. Sebelumnya, pada 2015, ia mendirikan High Flyer Quantitative Investment Management, sebuah perusahaan pengelolaan dana investasi.

Perusahaan ini berhasil mengumpulkan dana sebesar USD 8 miliar, yang sebagian digunakan untuk mendanai riset AI di DeepSeek.

Pada 2022, High Flyer dilaporkan memiliki 10 ribu unit chip GPU A100 dari Nvidia yang digunakan dalam pengembangan teknologi AI.

Baca Juga: Mengenal DeepSeek, AI Terbaru dari China yang Diklaim Lebih Hebat dari ChatGPT

Meski ada pembatasan dari AS terhadap penjualan chip ke China, DeepSeek diduga berhasil menggabungkan chip Nvidia dengan chip lainnya yang lebih rendah kemampuannya.

Liang menyatakan bahwa ketertarikannya pada AI lebih dipicu oleh rasa ingin tahu ketimbang logika bisnis. Bahkan, saat ini DeepSeek disediakan secara gratis.

Meski pihak DeepSeek enggan memberikan informasi rinci mengenai latar belakang Liang, misi yang diembannya jelas, yaitu mendorong China untuk memimpin dalam bidang AI.

Baca Juga: Platform AI DeepSeek Tiba-tiba Bikin Gempar Dunia, Siapa Dia?

Liang berpendapat bahwa China tidak bisa terus mengikuti inovasi negara barat, dan perlu memiliki kontribusi asli dalam perkembangan AI, mengingat adanya perbedaan antara inovasi sejati dan imitasi.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PayPal Ajukan Izin Dirikan Bank di Amerika Serikat

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:42 WIB

FIFAe World Cup 2025 Hari Ini: Indonesia Vs Jepang

Rabu, 10 Desember 2025 | 12:44 WIB

Sudah Bisa Cek! Begini Cara Cek Youtube Wrapped 2025

Minggu, 7 Desember 2025 | 19:56 WIB

Harga RAM Melonjak, AMD Bakal Naikkan Harga Kartu Grafis

Selasa, 25 November 2025 | 13:03 WIB

Digoyang Google dan Anthropic, ChatGPT Mulai Goyah

Jumat, 21 November 2025 | 13:40 WIB
X