KALTENGLIMA.COM - WhatsApp mulai menerapkan kebijakan baru yang tengah diuji untuk menekan penyebaran pesan spam dan penyalahgunaan fitur pesan massal.
Dalam kebijakan ini, platform perpesanan milik Meta tersebut menetapkan batas bulanan untuk jumlah pesan yang dapat dikirim kepada kontak yang tidak dikenal, terutama jika pesan tersebut tidak mendapatkan balasan.
Aturan ini mengharuskan pengguna, baik individu maupun pelaku bisnis, memperoleh interaksi dari penerima agar komunikasi dapat terus berlanjut.
Baca Juga: KKP dan FDA Capai Kesepakatan, Ribuan Kontainer Udang Indonesia Kini Bisa Masuk ke AS
Setiap pesan yang dikirim kepada orang yang tidak menyimpan nomor pengirim dan tidak dibalas akan dihitung sebagai bagian dari kuota bulanan. Setelah batas tercapai, pengguna tidak dapat lagi mengirim pesan ke nomor tak dikenal hingga periode berikutnya.
Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya WhatsApp untuk mengurangi “kebisingan digital” yang disebabkan oleh pesan dingin, promosi tanpa izin, dan spam massal yang sering dikeluhkan pengguna.
Mekanismenya sederhana: setiap pesan yang tidak dibalas akan masuk dalam hitungan batas aktivitas bulanan, dan satu-satunya cara untuk menghapus hitungan tersebut adalah dengan memperoleh balasan dari penerima.
Baca Juga: Kejagung Gerebek Aset Riza Chalid, Puluhan Mobil dan Tanah Ikut Disikat
WhatsApp menegaskan bahwa pengguna biasa tidak akan terdampak karena kebijakan ini lebih menyasar mereka yang mengirim pesan massal secara agresif.
Perusahaan menyebut tujuannya adalah melindungi pengguna dari gangguan berlebihan tanpa menghambat komunikasi pribadi yang wajar.
Meskipun belum ada angka pasti mengenai batas pengiriman pesan, WhatsApp memastikan pengguna atau pelaku bisnis yang mendekati batas akan menerima notifikasi peringatan agar dapat menyesuaikan strategi komunikasi sebelum sementara waktu diblokir dari menghubungi nomor baru.
Baca Juga: Hasil Klasemen MPL Indonesia Season 16 Reguler Season : RRQ Tidak Lolos Playoff
Kebijakan ini diperkirakan berdampak besar bagi pelaku usaha yang selama ini mengandalkan strategi pemasaran berbasis volume pesan. Mereka kini harus mengubah pendekatan menjadi lebih selektif dan fokus pada kualitas interaksi.
Bagi pengguna WhatsApp Business Platform, keberhasilan kampanye promosi akan lebih diukur dari tingkat respons penerima atau conversation rate, bukan lagi dari jumlah pesan yang dikirim.
Bisnis juga didorong untuk memastikan bahwa calon pelanggan telah memberikan izin komunikasi secara eksplisit dan pesan yang dikirim memiliki nilai tambah bagi penerima.
Artikel Terkait
Klasemen Sementara MPL Indonesia Season 16 : Geek Fam Harus Pamit
Ketahui 3 Cara Optimalkan Samsung Bespoke AI Home Agar Hemat Listrik
Bukan Cuma Ngobrol, ChatGPT Kini Bisa Bikin Playlist Spotify Sesuai Mood Kamu!
Samsung Rilis Galaxy Tab A11, Tawarkan Update 7 Tahun dan Fitur Anak dalam Harga Ramah Kantong