Dalam Rakor Pemda, Wagub Edy Pratowo Tekankan Pentingnya Inovasi untuk Tingkatkan PAD

photo author
- Senin, 25 Agustus 2025 | 10:18 WIB
Para Bupati/Walikota dan peserta Rakor Pemda se-Kalteng yang diadakan di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng (MMC Kalteng)
Para Bupati/Walikota dan peserta Rakor Pemda se-Kalteng yang diadakan di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng (MMC Kalteng)

KALTENGLIMA.COM – Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran bersama dengan Wakil Gubernur, H Edy Pratowo menghadiri Rapat Koordinasi Pemerintah Daerah se-Kalimantan Tengah dengan agenda Percepatan Operasionalisasi Koperasi Merah Putih, Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Penanganan Sampah, Karhutla, dan Hutan Adat Tahun 2025 di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng pada Jumat, 22 Agustus 2025.

Melalui sambutannya, Edy Pratowo mengatakan bahwa kegiatan ini dipersiapkan untuk menyamakan persepsi dan pandangan bersama terkait upaya optimalisasi PAD di Kalimantan Tengah.

Baca Juga: Tampil Perdana di Indonesia, Carmen Hearts2Hearts Tak Kuasa Menahan Tangis

“Sebagaimana kita ketahui, struktur anggaran tahun 2025 mengalami efisiensi. Karena itu, kita dituntut memperkuat fiskal daerah dengan memaksimalkan PAD. Kalimantan Tengah memiliki potensi besar di sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, maupun pajak daerah. Namun, realisasi penerimaan kita masih jauh dari potensi yang ada,” ujar Wagub.

Hasil Rakor 10 provinsi penghasil sumber daya alam menempatkan Kalimantan Tengah pada posisi ketiga setelah Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Meski demikian, penerimaan daerah masih jauh lebih kecil dibandingkan besarnya PNBP yang masuk ke pusat. Oleh sebab itu, akan diagendakan pertemuan dengan Presiden agar ada keadilan bagi daerah penghasil.

“Bapak Gubernur menegaskan, mulai tahun 2026 program pembangunan akan diarahkan pada penguatan PAD, dengan alokasi Rp100–150 miliar per kabupaten/kota, serta bantuan desa Rp250–500 juta,” ungkapnya.

Baca Juga: Ngebut Lalu Oleng dan Nyebur ke Sungai, Tiga Penumpang Mobil di Tapteng Tewas

Wagub menekankan pentingnya sinergi antara provinsi, kabupaten/kota, dan desa agar Kalimantan Tengah benar-benar mandiri dan tidak bergantung penuh pada pemerintah pusat.

Sementara itu, Plt. Sekda Kalteng Leonard S. Ampung dalam laporannya menjelaskan bahwa Rancangan APBN 2026 menunjukkan semakin kuatnya sentralisasi fiskal. Hal tersebut ditandai dengan belanja pemerintah pusat yang naik 16,1%, namun Dana Transfer ke Daerah justru turun 29,3%. Kondisi ini mempersempit ruang fiskal daerah.

Baca Juga: Diam Kala Anggota Dewan Joget Usai Sidang Tahunan, Ini Kata Pasha

“Menaikkan pajak dan retribusi secara agresif bukan solusi, karena justru kontraproduktif. Oleh karena itu, optimalisasi PAD melalui intensifikasi pajak dan retribusi daerah menjadi langkah penting. Pemerintah kabupaten/kota tidak bisa berpangku tangan, melainkan harus aktif menggali potensi pajak, terutama kendaraan bermotor, serta mendorong BUMD agar memberi kontribusi lebih besar,” jelas Sekda.

Sementara itu, dalam rapat koordinasi ini juga hadir unsur Forkopimda, para Asisten dan Staf Ahli Gubernur, Bupati/Wali Kota se-Kalimantan Tengah, serta Kepala OPD terkait.

***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Delia Anisya Fitri

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X