Masyarakat Adat Dayak Ditetapkan sebagai Ujung Tombak Pembangunan Kalimantan Tengah

photo author
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 11:52 WIB
Seminar internasional International Day of the World?s Indigenous People di Palangka Raya, Jumat (22/8/2025). (DOK. Humas Pemprov Kalteng)
Seminar internasional International Day of the World?s Indigenous People di Palangka Raya, Jumat (22/8/2025). (DOK. Humas Pemprov Kalteng)

KALTENGLIMA.COM -  Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah berkomitmen untuk melindungi dan mengangkat harkat martabar masyarakat adat Dayak.

Hal ini diungkapkan Gubernur Agustiar Sabran melalui seminar internasional "International Day of the World’s Indigenous People" di Palangka Raya, pada Jumat, 22 Agustus 2025.

Ia menegaskan, masyarakat adat kini bukan lagi entitas yang terpinggirkan, melainkan mitra utama dalam pembangunan Kalimantan. “Kita harus bersatu menyuarakan kepentingan daerah agar hasil kekayaan alam benar-benar memberi manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat Kalimantan, tanpa mengabaikan keberlanjutan lingkungan,” katanya.

Baca Juga: Fahriadi: APBD Perubahan 2025 Harus Sentuh Kepentingan Rakyat

Lebih lanjut, Agustiar menjelaskan, komitmen Pemprov Kalteng sejalan dengan visi pembangunan daerah "Manggatang Utus", yang berarti mengangkat harkat dan martabat masyarakat Dayak. 

"Negara hadir untuk melindungi. Melalui forum ini, kami menunjukkan pada dunia bahwa masyarakat adat bukanlah entitas yang tertinggal, melainkan mitra utama dalam menjaga bumi, hutan, dan peradaban," ujarnya.

Baca Juga: Affan Kurniawan Driver Ojol yang Tewas Dilindas Mobil Brimob, Umur Berapa?

Secara umum, kata Agustiar, kegiatan itu juga ditujukan kepada masyarakat Kalteng dalam bingkai NKRI menuju Kalteng Berkah, Kalteng 

Dia menyebutkan, melalui seminar tersebut, semua pihak mengenang tonggak bersejarah Perjanjian Damai Tumbang Anoi tahun 1894, sebagai fondasi perdamaian dan peradaban Dayak. 

“Semangat ini harus terus kita hidupkan, termasuk melalui Napak Tilas Tumbang Anoi setiap tahun," tuturnya. Selain itu, orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai itu berharap, kegiatan tersebut menjadi wadah kolaborasi untuk memperjuangkan kepentingan bersama daerah penghasil sumber daya alam di Kalimantan.

Baca Juga: DPRD Kawal Perubahan Anggaran 2025 Agar Berpihak pada Masyarakat

Dioptimalkan Pada kesempatan yang sama, lima Gubernur se-Kalimantan duduk bersama dalam panel strategis guna membangun kesepahaman mengenai arah pembangunan Kalimantan yang sejalan dengan jati diri dan hak-hak Masyarakat Adat Dayak. 

Kehadiran para gubernur itu menjadi simbol kuatnya persaudaraan dan tekad bersama dalam memperjuangkan dana bagi hasil dari sektor pertambangan, kehutanan, dan perkebunan.

Baca Juga: Dukung Pendidikan Keagamaan, Pemkab Mura Salurkan Bantuan ke Pesantren

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Delia Anisya Fitri

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X