KALTENGLIMA.com, Puruk Cahu- Pemerintah Kabupaten Murung Raya (Mura) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A DALDUKKB) Kabupaten Murung Raya (Mura) melaksanakan kegiatan Audit Kasus Stunting Semester II yang dilaksanakan di Aula Cahai Ondhui Tingang, Senin (11/12/2023).
Baca Juga: Viral Wasit Ditinju sampai Tumbang Oleh Presiden Klub di Liga Turki, Alami Pendarahan di Mata
Audit kasus stunting dibuka oleh Pj Bupati Murung Raya melalui Asisten III Setda Mura, Batara yang dihadiri oleh Kepala DP3A DALDUKKB Mura yang diwakili oleh Sekretaris DP3A DALDUKKB Mura Daniel Patandianan, Kepala Dinas Kesehatan Mura dr. Suwirman, Kepala Puskesmas Mura, Tim Teknis danTim Pakar Audit Kasus dan tamu undangan lainnya
Dalam acara tersebut juga dilaksankan penyerahan bantuan makanan bergizi bagi ibu hamil dan anak kepada sejumlah Puskesmas di Mura.
Baca Juga: Heboh Mahasiswa Diduga Mesum di Kamar dalam Masjid Kampus, Akui 3 Kali Lakukan Tak Senonoh
Baca Juga: Elpiji Bersubsidi Langka di Muara Teweh, Dewan Sebut Ada Pembiaran
Sekretaris DP3A DALDUKKB Mura Daniel Patandianan dalam laporannya menjelaskan, bahwa langkah pelaksanaan audit kasus stunting setelah mengidentifikasi risiko stunting adalah untuk mengetahui penyebab sebagai upaya pencegahan dan perbaikan tata laksana kasus serupa, analisis faktor risiko terjadinya stunting pada baduta/balita.
"Selain itu akan diperoleh rekomendasi penanganan kasus dan perbaikan tata laksana kasus serta upaya pencegahan dan memberikan respon/ tindak lanjut rekomendasi," terangnya.
Baca Juga: Setelah 12 Tahun, Pegipegi Resmi Berhenti Beroperasi
Sementara itu, Asisten III Setda Mura, Batara mewakili Pj Bupati Mura menyampaikan agar semua pihak terkait harus bergerak searah secara konvergen dengan tujuan yang sama menuntaskan permasalahan yang menimbulkan resiko stunting, baik intervensi spesifik maupun intervensi sensitif
Pada Audit Kasus Stunting Semester I diketahui bahwa ditemukan sebagian besar anak yang di audit mengalami kekurangan nutrisi yang disebabkan bukan hanya karena terbatasnya ekonomi keluarga, tetapi lebih kearah kurangnya pengetahuan orang tua dalam pola asuh dan pemberian nutrisi yang tepat.
Baca Juga: Beredar Akun WhatsApp Catut Nama Pj Bupati Murung Raya
“Diperlukan intervensi gizi protein hewani 2-3 butir telur/hari/anak dan susu PKMK (Pangan olahan untuk Keperluan Medis Khusus) bagi anak yang sudah terdata stunting, yang diiringi dengan pemantauan pertumbuhan setiap 2 minggu sekali, jika dalam 2 minggu kenaikan berat badan tidak sesuai standar maka harus segera dirujuk ke fasilitas kesehatan agar dapat dideteksi penyebabnya,” terangnya.
Sedangkan dalam kasus pencapaian ASI Ekslusif di Kabupaten Murung Raya yang dimana masih dibawah 50%, Asisten III Setda Batara mengatakan bahwa Sosialisasi tentang ASI ekslusif dan makanan pendamping ASI pun harus dilaksanakan lebih gencar dam masif.