Gubernur juga memaparkan program Kartu Mahasiswa Sejahtera yang tengah dimatangkan, guna memberikan akses pendidikan tinggi bagi generasi muda dari keluarga kurang mampu. Program ini ditargetkan mulai berjalan pada tahun 2026, seiring dengan penyusunan regulasi dan mekanisme teknis yang sesuai peraturan perundang-undangan.
Baca Juga: Tragis! Bocah 6 Tahun Dirantai dan Dibiarkan Kelaparan di Boyolali
“Pembangunan harus dimulai dari desa menuju kota, bukan sebaliknya. Sebab di desa, ketertinggalan, kemiskinan, dan keterisolasian masih sangat terasa. Karena itu, keadilan dalam pembangunan menjadi prinsip utama yang kami pegang,” jelas Gubernur.
Dalam sambutan itu juga disampaikan dengan penuh semangat namun tetap akrab dan komunikatif, Gubernur juga menyoroti pentingnya efisiensi dalam pengelolaan anggaran daerah.
Satu isu yang jadi sorotan adalah potensi kerugian akibat operasional kendaraan truk over dimension dan overload, karena selain menimbulkan kerusakan pada infrastruktur jalan, kondisi tersebut turut membebani anggaran daerah yang semestinya dapat dialokasikan untuk sektor-sektor prioritas seperti pendidikan dan kesehatan.
Baca Juga: Vonis Hasto Kristiyanto Akan Dibacakan dalam Sidang pada 25 Juli
“Pengelolaan anggaran daerah harus dilakukan secara bijaksana dan bertanggung jawab. Jangan sampai dana publik terkuras hanya untuk perbaikan infrastruktur jalan akibat pelanggaran truk over dimension dan overload. Anggaran tersebut seharusnya dapat dimanfaatkan untuk pembangunan sektor-sektor strategis, seperti pendidikan, kesehatan, pelatihan keterampilan, dan program pelayanan publik lainnya,” ungkap Gubernur.
Gubernur juga mengajak seluruh kepala daerah, baik wali kota maupun bupati, untuk bersama-sama memperkuat pendapatan asli daerah (PAD), serta mendukung sepenuhnya program-program nasional yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Beberapa program prioritasnya adalah ketahanan pangan nasional, makan bergizi gratis, serta koperasi merah putih sebagai simbol semangat membangun Indonesia dari daerah.
Baca Juga: Heboh! Erika Carlina Ngaku Hamil 9 Bulan
Gubernur juga menegaskan kembali bahwa dirinya adalah pemimpin bagi seluruh masyarakat Kalimantan Tengah, tanpa membedakan latar belakang suku, agama, atau kelompok sosial. Ia berkomitmen untuk terus mendorong kebijakan pembangunan yang adil, inklusif, dan merata.
“Saya bukan gubernur untuk golongan tertentu. Tidak ada anak emas atau anak perak. Semua masyarakat Kalimantan Tengah harus mendapatkan hak dan perhatian yang sama,” tandas Gubernur.
Menutup sambutannya, Gubernur mengajak seluruh pihak untuk menjadikan peringatan Hari Jadi ini sebagai momentum memperkuat semangat persatuan, nilai gotong royong, dan budaya Huma Betang sebagai identitas masyarakat Kalimantan Tengah.
Baca Juga: Ngaku Hamil 9 Bulan, Erika Carlina Jadi Sorotan Publik
“Kita harus bergandengan tangan, membangun dari akar budaya dan nilai persatuan. Mari kita jadikan Palangka Raya sebagai kota masa depan yang tumbuh dalam semangat keberagaman dan kebersamaan menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Gubernur.