kaltenglima.com,TAMIANG LAYANG- Hanya dalam kurun waktu dua bulan, ribuan babi milik warga di Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, mati. Diduga babi ternak milik masyarakat itu terserang virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian setempat melaporkan, sebanyak 1.528 ekor babi dilaporkan mati. Total itu berasal dari tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Awang 1.147 ekor, Dusun Timur 167 ekor dan Benua Lima 214 ekor.
“Penanganan dari dinas terkait dibantu masyarakat terus dilakukan, dengan melakukan penyuntikan serum konvalen ASF, penyuntikan vitamin, penyemprotan desinfectan di sekitar kandang dan tempat makan babi,” kata Mishael, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Barito Timur kepada kaltenglima.com, Rabu (16/2/2022).
Ia mengatakan, ribuan babi milik warga itu mati diduga terpapar virus ASF. Saat ini pihaknya terus berupaya melakukan penanganan agar virus tersebut tidak menyebar lebih luas.
langkah yang akan dilakukan, tambah Mishael, pihaknya bekerjasama dengan Tim Balai Veteriner Banjarbaru dan Tim dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalteng melakukan KIE (komunikasi, informasi dan Edukasi) di lapangan.
Informasi diperoleh media ini, demam babi Afrika ini menyerang ternak babi milik warga, pertama kali di salah satu desa di Kecamatan Awang. Kasus ini mulai terdeteksi setelah terjadi banyak kematian ternak babi di Desa Tangkan dan Desa Ampari beberapa waktu lalu.
Virus African Swine Fever merupakan penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian pada babi hingga 100 persen sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Virus ini juga sangat tahan hidup di berbagai lingkungan serta relatif lebih tahan terhadap disinfektan.
Babi yang terserang ASF menunjukkan gejala demam tinggi, kemerahan pada kulit terutama moncong dan telinga, sesak nafas, nafsu makan hilang, kejang-kejang dan pada akhirnya mengalami kematian.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kalimantan Tengah mengirim bantuan berupa serum konvalesen sebanyak 1.000 dosis, formades 20 liter, vitamin dan hand sprayer.