KALTENGLIMA.COM - Setelah heboh dengan kasus Covid 19, kini merebak lagi kasus penyakit yang isunya viral. Yah, penyakit yang viral menjadi trend topik itu bernama Hepatitis akut atau disebut juga Hepatitis misterius.
Penyakit ini cenderung menyerang usia anak-anak. Gejala awal dugaan anak terkena hepatitis akut misterius ialah gangguan pada pencernaan yaitu diare, mual, muntah, sakit perut, hingga terkadang disertai demam ringan.
Jika gejala awal ini tidak menjadi perhatian yang serius maka gejala akan berlanjut dengan kondisi mata dan kulit yang menguning serta pasien mengeluarkan urine berwarna seperti teh dan buang air besar berwarna pucat.
Dilansir dari media Group Promedia Teknologi, disebutkan kasus hepatitis akut dengan etiologi yang tak diketahui ini ditemukan pada anak dengan rentang usia yang luas, mulai dari satu bulan hingga 16 tahun. Di antara anak-anak yang terkena hepatitis akut ini, ada 17 anak yang membutuhkan transplantasi hati. Selain itu, setidaknya ada satu kasus kematian yang sudah dilaporkan.
Wabah hepatitis misterius telah mengenai hampir 228 anak di 20 negara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kondisi ini sebagai hepatitis akut dengan etiologi yang tak diketahui.
Mengingat masih belum banyak informasi yang diketahui, orang tua setidaknya perlu memahami tiga hal yang berkaitan dengan wabah hepatitis akut dengan etiologi yang tak diketahui ini. Berikut ini adalah ketiga hal tersebut, seperti dilansir WebMD oleh Kaltenglima.com Jum'at (6/5/2022).
Secara umum, hepatitis adalah inflamasi pada hati yang bisa disebabkan oleh infeksi, gangguan autoimun, atau obat-obatan. Beberapa contoh virus yang dapat menyebabkan hepatitis adalah virus hepatitis A, B, C, D, dan E.
Hepatitis bisa mendorong terjadinya beragam gejala. Sebagian di antaranya adalah demam, sakit kuning, urin berwarna gelap, nyeri perut, mual, lelah, dan muntah.
"Sebagian besar anak dalam kasus yang dilaporkan mengalami gejala gastrointestinal seperti muntah, diare, dan nyeri perut," kata profesor di bidang pediatri dari University of Texas Southwestern Medical Center, Norberto Rodriguez-Baez MD.
Terlepas dari itu, para ahli sudah memiliki beberapa hipotesis terkait penyebab wabah hepatitis akut pada anak ini. Salah satu di antaranya adalah adenovirus tipe 41. Akan tetapi, hipotesis ini tidak bisa menjelaskan tingkat keparahan penyakit yang mengenai anak-anak.
Dalam beberapa laporan terdahulu, infeksi adenovirus diketahui dapat menyebabkan hepatitis pada anak dengan kelainan imun.
Akan tetapi, belum pernah ada laporan yang menyebutkan bahwa adenovirus tipe 41 bisa menyebabkan hepatitis pada anak sehat.
Seperti diketahui, adenovirus merupakan patogen umum yang biasanya menyebabkan penyakit saluran pernapasan.
Namun bergantung pada tipenya, adenovirus juga dapat memicu gastroenteritis, konjungtivitis, dan infeksi saluran kemih. Sejauh ini, ada lebih dari 50 tipe adenovirus yang bisa menyebabkan infeksi pada manusia.