KALTENGLIMA.COM - Drama rumah tangga antara Andika Rosadi dan Nisya Ahmad kembali menjadi sorotan. Di tengah proses perceraian yang tengah berjalan ia ternyata masih menyimpan harapan untuk rujuk dengan adik Raffi Ahmad itu.
Baru-baru ini, Andika mengungkapkan dirinya sering mengajak Nisya mengobrol sebelum tidur untuk membicarakan kemungkinan rujuk. Bahkan, ia mengaku Nisya sempat menangis ketika diajak berdiskusi terkait hal itu.
"Setiap hari ya, kalau malam sebelum tidur suka ngobrol. Tapi kan sesuatu yang menyangkut hati juga gak bisa dipaksain," ujar Andika Rosadi di Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2024).
"Jadi, saya perkataannya halus saja, saya coba tunjukkin kalau sudah saya perbaiki," lanjutnya.
Andika Rosadi juga mengatakan komunikasi yang dibangunnya ini mendapatkan sambutan yang baik.
"Baik sih, alhamdulillah ya ada tangis, tapi bukan tangis yang histerislah, tapi lebih ke apa ya... Kita pahamlah ada," imbuhnya.
Baca Juga: Begini Cara Menabung Ala Orang Jepang, Hindari Diskon!
Pria berusia 40 tahun itu juga dengan jujur mengakui kepribadiannya yang keras menjadi salah satu alasan di balik gugatan cerai yang dilayangkan oleh Nisya.
"Karena saya orangnya keras juga, batu ya, memang lebih. Dia juga harus ada pendirian juga gitu. Jadi saya juga paham," ungkapnya.
Dalam upaya mempertahankan rumah tangganya, Andika ternyata kerap berkomunikasi dengan ibunda Nisya, Amy Qanita, selain orang tuanya sendiri. Ia berharap dengan upaya itu, Nisya akan luluh dan mencabut gugatan cerainya sebelum majelis hakim mengeluarkan putusan.
Baca Juga: 15.000 Satelit China Siap Meluncur, Starlink Minggir Dulu
"Saya komunikasi dengan Mama setiap hari alhamdulillah. Saya juga cerita apa pun besar kecilnya, saya ngobrol kedua belah pihak, ke Mama Amy maupun ke orang tua saya sendiri," tuturnya.
Artikel Terkait
Siap Menjalankan Tugas, Puluhan Anggota Paskibraka 2024 Murung Raya Resmi Dikukuhkan
Pesan Hermon kepada Anggota Paskibraka Murung Raya : Pemuda Miliki Peran Strategis
Tanggungjawab PNS Sebagai Abdi Negara dan Abdi Masyarakat.
Jelang Pilkada Murung Raya, Pemberitaan Media Massa Berperan Penting
Undip Angkat Bicara Soal Tewasnya Dokter PPDS, Tepis Dugaan Bullying