KALTENGLIMA.COM - Selama ini, bagi Anda yang sering bepergian dengan menggunakan pesawat pasti berpikir jika turbulensi merupakan hal yang paling mengancam saat berada di dalam pesawat. Namun nyatanya, ada hal yang lebih mengancam dan hal tersebut tidak disadari.
Ancaman yang sangat berbahaya namun tidak disadari oleh penumpang pesawat ialah paparan sinar UV. Paparan sinar UV menjadi lebih kuat, sebab berada lebih dekat dengan matahari dibandingkan saat berada di dataran.
Seorang mantan pramugari bernama Kayla mengungkapkan pendapatnya tentang sinar UV, yang diberitakan oleh New York Post (18/12/2023). Mungkin selama ini para penumpang pesawat berpikir jika jendela pesawat sudah cukup kuat untuk menahan sinar UV. Padahal faktanya, sinar matahari sangat membahayakan kulit hingga ketingkatan yang sangat parah.
Baca Juga: Liverpool Gagal Menang, Kapten Virgil van Dijk Sindii Gaya Permainan Manchester United
"UV di sana sangat tinggi, jadi saya sangat konsisten menggunakan tabir surya sebelum dan selama penerbangan," katanya di TikTok. Tabir surya atau sunscreen perlu sekali dioleskan, terutama di tangan dan wajah.
Lantas, akibat ungkapannya tersebut banyak warganet yang terkejut. Mereka berterima kasih kepada Kayla atas konten yang sangat bermanfaat tersebut.
Fakta yang dibeberkan Kayla dibenarkan oleh dokter kulit, salah satunya yakni Dendy Engelman. Ia mengonfirmasi intensitas radiasi ultravioleh (UV) lebih tinggi saat dalam penerbangan. Maka dengan demikian, akan meningkatkan risiko kerusakan kulit pada penumpang pesawat.
Baca Juga: Rombongan Mobil Anies Baswedan Alami Keceakaan Beruntun Saat Kampanye ke Aceh Timur
"Paparan sinar UV apa pun dapat menyebabkan kerusakan kulit. Semakin tinggi ketinggian, semakin tinggi dosis radiasi yang Anda terima," kata dr Engelman.
dr Engelman menekankan, jika lapisan ozon yang biasanya melindungi kulit dengan biasanya menyerap sinar UV menjadi lebih tipis saat berada di tempat yang lebih tinggi.
Di 2015, sebuah penelitian menemukan bahwa pilot yang terbang selama 56 menit di ketinggian 30.000 kaki memiliki paparan radiasi ultraviolet yang sama dengan 20 menit di tanning bed. Studi ini juga menunjukkan hasil bahwa pilot serta awak pesawat berkemungkinan dua kali lebih cepat terkena melanoma dibandingkan masyarakat umum.
Baca Juga: Debut Gemilang Radja Nainggolan di Bhayangkara FC, Langsung Lepaskan Tendangan Maut
Meski kaca dapat menghalangi sinar UVB, namun hal itu tidak berlaku bagi sinar UVA. Sinar inilah yang nantinya dapat membahayakan para penumpang pesawat dan para crew. Sinar UVA dapat menyebabkan penuaan kulit, kerutan hingga sengatan matahari. ***
Artikel Terkait
Profil Kairi Onic yang Jadi Trending Topic Usai M5 World Champions MLBB Berakhir
Muhlis Tutup Perlombaan Drum Corps North Barito Festival 2023
Pemkab Barito Utara Apel Gabungan Sekaligus Hari Bhakti PUPR Ke-78
Zhafirah Zahrim Febrina Pendaki Gunung Marapi Meninggal Dunia Usai 13 Hari Jalani Perawatan
Inilah 5 Manfaat Dahsyat Seledri untuk Kesehatan Tubuh