humkri

Polisi Ungkap Anak Pejabat Tersangka Penganiayaan Ngaku Menyesal

Minggu, 26 Februari 2023 | 17:00 WIB
Polres Metro Jakarta Selatan menggelar perkara pengungkapan kasus penganiayaan (Pmjnews)

KALTENGLIMA.COM - Tersangka kasus penganiayaan yang juga eks anak pejabat pajak, Mario Dandy Satriyo (20) mengaku menyesali perbuatannya.

Hal itu disampaikan saat diperiksa penyidik Polres Metro Jakarta Selatan.

"Pas kemarin aku tanya 'kamu nyesel?' 'ya nyesel lah bu'. Iya, nyesel nyesel. Raut mukanya juga keliatan kalau nyesel," ujar Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi saat dihubungi wartawan, Sabtu (25/2/2023).

Baca Juga: 3 Tahun Rela Botakin Rambut, Terungkap Cita-cita Lama Keanu Agl yang Ingin Menjadi pelayaran

Menurut Nurma, Mario hanya meminta maaf atas sikapnya itu dan tidak ada permintaan damai dari tersangka kepada korban.

Sehingga belum ada upaya restoratif justice dalam kasus penganiayaan tersebut.

"Belum ada mengarah ke situ (perdamaian)," tegasnya.

Baca Juga: Seorang Driver Maxim di Pontianak Menjadi korban begal dan tewas mengenaskan

Diberitakan sebelumnya, polisi menetapkan pria inisial MDS sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap anak salah satu pengurus pusat GP Ansor, CDO di kawasan perumahan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

"Untuk tersangka MDS telah ditahan," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan saat konferensi pers, Rabu (22/2/2023).

Lebih lanjut Ade Ary menjelaskan, penganiayaan ini berawal dari pelaku menerima laporan teman wanitanya berinisial A yang mengaku diperlakukan tidak baik oleh korban CDO. Ketika bertemu, korban dibawa ke belakang mobil dan dianiaya.

Baca Juga: J-Hope BTS Akan Segera Menjalani Wajib Militer

"Tersangka mengonfirmasi apakah benar korban telah melakukan perbuatan yang tidak baik kepada saksi A. Terjadi perdebatan dan keributan. Pelaku menendang kaki korban sehingga korban terjatuh, kemudian pelaku memukul korban berkali-kali menggunakan tangan," terangnya. (Nova Eliza Putri)

Tags

Terkini