KALTENGLIMA.COM - Serangan udara Israel ke Jalur Gaza juga menghancurkan gereja tertua di wilayah tersebut.
Gereja Saint Porphyrius hancur akibat serangan tentara Zionis pada Kamis kemarin, menewaskan sediktnya delapan orang yang mengungsi di dalamnya.
Gereja Saint Porphyrius menjadi tempat perlindungan bagi warga Palestina, baik Kristen maupun Muslim, sejak pertempuran pecah pada 7 Oktober lalu.
Baca Juga: Papu Gomez Positif Doping, Penyerang Monza Dilarang Bermain Selama 2 Tahun
Al Jazeera melaporkan puluhan orang juga mengalami luka imbas serangan tersebut.
Gereja itu menjadi tempat penampungan sementara bagi warga sejak pasukan Israel dan milisi di Palestina, Hamas, perang.
Halaman dan koridor gereja menjadi tempat berlindung bagi umat Islam dan Kristen di Gaza di saat perang.
Baca Juga: Wajib Tahu! Inilah Makanan Menyebabkan Asam Urat
Sebelum dibombardir, uskup di Gereja Saint Porphyrius Elias sempat memprediksi Israel bisa saja menargetkan bangunan itu.
"Militer Israel telah mengebom banyak tempat perlindungan, saya tak yakin Israel tak akan membom gereja," ungkap Elias seperti dikutip Al Jazeera.
Dia lalu mengatakan setiap serangan terhadap gereja, tak hanya merupakan serangan terhadap agama, tetapi juga merupakan serangan terhadap kemanusiaan
Baca Juga: Jangan Lewatkan! Manfaat Daun Mangga Untuk Kesehatan
"Kemanusiaan kita menyerukan kita untuk menawarkan kedamaian dan kehangatan kepada semua orang yang membutuhkan," kata Elias.
Tempat ibadah tersebut merupakan bangunan yang memiliki sejarah panjang.
Artikel Terkait
Perempatfinal Denmark Open 2023 : Anthony Ginting Tersingkir
Rilis Single Baru, Berikut Lirik Lagu Fadil Jaidi – Kalah
Tumbangkan Wakil Korsel, Fajar/Rian ke Semifinal Denmark Open dan Perang Saudara
Kenalilah, Inilah Manfaat Buah Sirsak untuk Kesehatan
Alam Ganjar Putra Ganjar Pranowo Diduga Pacari Eca Aura