KALTENGLIMA.COM - Para pasien kanker di Gaza hanya dapat menunggu keajaiban yang turun kepada mereka di tengah perbuatan keji Israel ke Palestina, khususnya fasilitas kesehatan termasuk rumah sakit.
Satu-satunya rumah sakit yang menjadi pusat tempat para pasien kanker berobat, kini juga sudah tidak dapat dioperasikan karenakan kehabisan bahan bakar, pasokan medis serta sumber daya lainnya.
Mai al-kaila, Menteri Kesehatan Otoritas Palestina mengatakan bahwa 70 pasien kanker saat ini nyawanya sedang terancam sangat serius.
Baca Juga: Profil Lengkap Ahyeon yang Batal Debut Bersama BABYMONSTER
"Secara keseluruhan, 2.000 pasien kanker di Jalur Gaza hidup dalam kondisi kesehatan yang sangat buruk akibat agresi Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan pengungsian massal," kata al-Kaila, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (15/11/2023).
Subhi Sukeyk, selaku Direktur Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina mengatakan dari dimulainya perang, obat-obatan sudah habis.
"Perawatan khusus untuk pasien kanker, seperti kemoterapi dan pengobatan yang menggabungkan beberapa obat, tidak dapat diberikan," kata Sukeyk.
Baca Juga: Intip Harta Kekayaan Bupati Kotawaringin Timur yang Daerahnya Produksi Sawit 1,8 Ton Setahun
"Beberapa pasien dipindahkan ke Rumah Sakit Dar Essalam di Khan Younis, yang menurut mereka aman, tetapi sebetulnya tidak ada tempat yang aman sama sekali di Gaza."
Para pasien kanker seperti kehilangan harapan, mereka hanya ingin kembali serta berkumpul dengan keluarga tercinta.
"Setiap hari, kami kehilangan dua atau tiga pasien kanker," kata Sukeyk.
Baca Juga: Ajang Silaturahmi, Pj Bupati Latihan Menembak Bersama Unsur FKPD
"Pada malam pasien dipindahkan dari Rumah Sakit Persahabatan Turki, empat di antaranya meninggal. Malam sebelumnya enam pasien meninggal."
Di rumah sakit tersebut, hanya ada beberapa pasien yang masih bertahan. Salah satunya adalah Salem Khreis, pasien yang berumur 40 tahun penderita leukimia.
"Tidak ada obat atau pengobatan," katanya. "Saya tidak bisa menjelaskan betapa parahnya rasa sakitnya."
Baca Juga: Momen Lucu! Peserta Tes CASN Ada yang Nekat Bawa Jimat Hingga Rajah Bikin Netizen Geleng Kepala
Ia mengungkapkan bahwa dirinya mengapresiasi para dokter, meskipun di tengah keterbatasan dan tidak ada yang dilakukan mereka selalu siap sedia berada di sisi pasiennya.
"Mereka berdiri bersama kami dan memberi tahu kami bahwa mereka bersama kami, tetapi mata mereka penuh dengan kesedihan dan ketidakberdayaan karena betapa kami menderita," katanya.
"Bisakah kita mati karena pengepungan? Apakah tidak cukup bagi Israel jika kita mengidap kanker? Selamatkan kami dari ketidakadilan ini." rintih Khreis. ***
Artikel Terkait
PDIP Kini Resmi Pecat Menantu Jokowi, Bobby Nasution Sebagai Kader Partai
Resmi! BABYMONSTER Akan Debut dengan 6 Member Tanpa Ahyeon
UU ASN Resmi Diterbitkan, Simak Gaji yang Diterima PNS Golongan I Hingga IV
Viral Aksi Mahasiswa Datangi Pernikahan Dosen, Bukan Kado Spesial Tapi Bawa Makalah Laporan
Netflix Bagikan Potret Untuk Drama ‘Gyeongseong Creature’