Marcon Ingin Bubarkan Parlemen Prancis Usai Kalah di Pemilu Uni Eropa

photo author
- Senin, 10 Juni 2024 | 15:22 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron (YOAN VALAT/Pool via REUTERS)
Presiden Prancis Emmanuel Macron (YOAN VALAT/Pool via REUTERS)

KALTENGLIMA.COM - Keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk menyerukan pemilihan legislatif yang dipercepat setelah kekalahan dalam pemungutan suara di Uni Eropa memicu gejolak politik di Prancis.

Macron menawarkan kesempatan kepada kelompok sayap kanan untuk mendapatkan kekuatan politik yang signifikan dan menghadapi risiko kehilangan pengaruh dalam urusan dalam negeri jika partai Reli Nasional (RN) memenangkan mayoritas di parlemen.

Partai RN yang dipimpin oleh Marine Le Pen memenangkan suara lebih dari dua kali lipat dari yang diperoleh Macron dalam pemungutan suara tersebut.

Baca Juga: Negara D-8 Tuntut Gencatan Senjata Tanpa Syarat di Gaza

Jika RN memenangkan mayoritas, Macron akan tetap memimpin kebijakan pertahanan dan luar negeri, tetapi akan kehilangan kendali dalam kebijakan dalam negeri.

Langkah Macron menyerukan pemilihan legislatif cepat mirip dengan tindakan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez setelah kelompok sayap kanan mengalahkan partainya dalam jajak pendapat pemerintah daerah.

Dalam situasi serupa, Sanchez berhasil mempertahankan kekuasaan setelah perselisihan dan kesepakatan kontroversial.

Baca Juga: Industri Kripto Dapat Angin Segar Usai Didukung Pemimpin Dunia

Pemilihan umum yang dipercepat di Prancis juga mencerminkan suasana politik di Eropa di mana partai tengah menghadapi tekanan dari kelompok nasionalis Eurosceptic.

Peningkatan Le Pen dalam pemilu Uni Eropa kemungkinan akan mengundang pemberontak konservatif untuk bergabung dengan RN.

Kemenangan Le Pen juga dapat memperkeruh persaingan suksesi pengganti Macron, dengan beberapa figur politik besar bersemangat untuk menduduki jabatan puncak.

Baca Juga: Mantan Astronot NASA Tewas dalam Kecelakaan Pesawat

Namun, hasil pemilu juga menunjukkan bangkitnya kembali kelompok kiri-tengah Perancis, memberi semangat kepada kaum Sosialis yang telah lama dilupakan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dedy Hermawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X