KALTENGLIMA.COM - Korea Utara baru-baru ini memperlihatkan drone bunuh diri terbarunya, yang menjadi salah satu upaya Pyongyang dalam mempererat hubungannya dengan Rusia.
Menurut laporan AFP, uji coba drone tersebut disaksikan langsung oleh pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, yang tampak senang ketika drone tersebut berhasil menghancurkan target.
Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan bahwa ada kebutuhan untuk mengembangkan lebih banyak drone bunuh diri, selain juga drone pengintai strategis dan serang multiguna. Teknologi kecerdasan buatan pun diperkenalkan dalam pengembangan pesawat nirawak ini.
Baca Juga: Begini Respon Sri Mulyani Soal Ribut RUU Pilkada
Pesawat nirawak bunuh diri ini adalah jenis drone yang membawa bahan peledak dan dirancang untuk menabrakkan dirinya ke target musuh, mirip dengan rudal berpemandu.
Menurut para ahli, drone yang diperlihatkan oleh Korea Utara memiliki kemiripan dengan drone bunuh diri "HAROP" buatan Israel, dan sekilas juga mirip dengan "Lancet-3" dari Rusia dan "HERO 30" dari Israel. Ada dugaan bahwa Korea Utara memperoleh teknologi ini dari Rusia, yang kemungkinan mendapatkannya dari Iran.
Seorang profesor dari Institut Sains dan Teknologi Korea Lanjutan, Cho Sang Keun, menyatakan bahwa drone bunuh diri ini bisa terbang lebih dari 1000 km, dan ini menjadi ancaman besar bagi keamanan nasional Korea Selatan serta fasilitas-fasilitas pentingnya.
Baca Juga: CEO Telegram Ditangkap, Ungkap Fakta Mengerikan
Korea Selatan sendiri telah meluncurkan komando operasi drone pada tahun 2023 untuk mengatasi ancaman yang semakin meningkat ini.
Sejak serangan Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, hubungan antara Korea Utara dan Rusia semakin erat, dengan tuduhan bahwa Korea Utara menyediakan amunisi dan rudal kepada Rusia untuk digunakan dalam perang tersebut.
Artikel Terkait
Profil Pavel Durov: Sosok di Balik Telegram
Rusia Tuduh Prancis Tolak Kerja Sama Usai Pendiri Telegram Paul Durov Ditahan
Thailand dilanda Banjir Bandang, Tewaskan 22 Orang