Wanita Korea Ramai Hapus Foto di Sosmed, Ini Penyebabnya!

photo author
- Kamis, 5 September 2024 | 15:21 WIB
Ilustrasi Foto Wanita (Bonsernews.com/ Pexels.com/ mikoto.raw Photographer)
Ilustrasi Foto Wanita (Bonsernews.com/ Pexels.com/ mikoto.raw Photographer)


KALTENGLIMA.COM - Korea Selatan tengah menghadapi penyebaran konten deepfake berbasis kecerdasan buatan (AI) yang berisi pornografi, dengan banyak wanita yang menjadi target. Konten ini banyak beredar di Telegram, menyebabkan kekhawatiran besar di kalangan wanita Korea.

CEO Telegram, Pavel Durov, ditangkap di Prancis, dan kini Telegram menghadapi masalah hukum di Korea Selatan terkait peran platform tersebut dalam kejahatan seks.

Polisi Korea Selatan mengumumkan penyelidikan awal terhadap dugaan keterlibatan Telegram dalam penyebaran deepfake.

Baca Juga: Polisi Mulai Periksa Pelapor Kasus Bullying Mahasiswi PPDS Undip

Laporan dari Yonhap menyebut bahwa langkah ini diambil untuk mengatasi penyebaran pornografi palsu yang menargetkan wanita muda, termasuk remaja.

Penyelidikan ini berpotensi rumit karena Telegram biasanya tidak memberikan informasi pengguna kepada badan investigasi negara manapun.

Fenomena deepfake telah membuat banyak wanita di Korea Selatan merasa cemas. Beberapa bahkan menghapus foto pribadi dari media sosial seperti Instagram dan Facebook, karena khawatir foto mereka akan disalahgunakan.

Baca Juga: Pamit ke Komisi I DPR, Menlu Retno: I Love You All, Matur Nuwun Sanget

Kasus deepfake seksual menjadi sorotan setelah terungkap bahwa seorang pria berusia 40-an dan tiga rekannya menggunakan teknologi deepfake untuk membuat konten eksplisit dan membagikannya di Telegram.

Kasus kejahatan deepfake terus berkembang, dengan beberapa grup chat di Telegram yang menargetkan anak di bawah umur.

Salah satu saluran bahkan memiliki lebih dari 220.000 anggota dan menyediakan program yang dapat mengubah foto menjadi gambar telanjang.

Baca Juga: Waduh! Atlet Tenis Meja Korea Utara Terancam Hukuman, Apa Alasannya?

Pelaku kejahatan ini sering didorong oleh faktor-faktor seperti rasa rendah diri, hiburan, atau keinginan untuk membalas dendam secara online.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dedy Hermawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X