KALTENGLIMA.COM - Pemerintah China telah menyerukan semua warganya di Israel untuk segera meninggalkan negara tersebut. Seruan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan kelompok Hizbullah dari Lebanon.
Kedutaan Besar China di Israel mengungkapkan bahwa situasi di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon sangat tegang, dengan konflik militer yang sering terjadi.
Kedutaan tersebut menyatakan, "Situasi keamanan di Israel masih parah, kompleks, dan tidak dapat diprediksi," serta mendesak warganya untuk kembali pulang atau pindah ke daerah yang lebih aman.
Baca Juga: Ledakan Bom di Pakistan, Diplomat Indonesia Dinyatakan Selamat
Ketegangan antara militer Israel dan Hizbullah meningkat, dengan ancaman dari kedua pihak untuk meningkatkan serangan lintas perbatasan meskipun ada seruan internasional untuk menahan diri.
Pada 20 September, serangan udara Israel menargetkan daerah padat penduduk di selatan Beirut, yang menyebabkan sedikitnya 45 orang tewas, termasuk komandan senior Hizbullah.
Sebelumnya, rentetan ledakan melanda perangkat komunikasi Hizbullah di Lebanon, yang menewaskan 39 orang dan melukai hampir 3.000 lainnya. Pemerintah Lebanon dan Hizbullah menuduh Israel bertanggung jawab atas ledakan tersebut, namun Tel Aviv belum memberikan klarifikasi.
Baca Juga: P.Diddy Dalam Pengawasan Bunuh Diri saat Berada Ditahanan
Serangan saling balas antara Israel dan Hizbullah berlangsung dengan Hizbullah mengklaim telah menyerang fasilitas militer Israel sebagai respons terhadap ledakan di Lebanon.
Artikel Terkait
Selain Temuan 7 Jasad di Kali Bekasi, Polisi Tangkap 15 Orang, 3 Tersangka Bawa Sajam!
Cagub dan Cawagub Sudah Diumumkan KPU, Provinsi Mana Paling Banyak?
Imbas Temuan Tujuh Jasad, Polisi Buka Aduan Orang Hilang