KALTENGLIMA.COM - Irak secara resmi menutup perbatasan Al-Qaim dengan Suriah setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad. Perbatasan yang terletak di Distrik Al-Qaim, Provinsi Anbar, ini sebelumnya menjadi jalur utama bagi perjalanan manusia dan perdagangan barang antara kedua negara.
Menurut laporan dari kantor berita INA, penutupan dilakukan sepenuhnya, dan wilayah perbatasan Irak telah diamankan.
"Tidak ada pergerakan masuk atau keluar dari persimpangan ini," tegas pernyataan tersebut. Pihak Irak juga mengonfirmasi bahwa tidak ada kehadiran pasukan oposisi bersenjata maupun sisa pasukan rezim Suriah di sisi perbatasan Suriah.
Baca Juga: Munas ke-22 PMI, Jusuf Kalla Diminta Memimpin Kembali
Mayor Jenderal Yahya Rasul, juru bicara militer Irak, menyatakan bahwa situasi di sepanjang perbatasan berada dalam kendali penuh pasukan Irak. Keamanan dijaga oleh kombinasi pasukan penjaga perbatasan, tentara Irak, dan Pasukan Mobilisasi Populer (PMF).
Mayor Jenderal Khairallah Issa menambahkan bahwa lebih dari 105 kamera pengawas digunakan untuk memantau seluruh wilayah perbatasan, sehingga tidak diperlukan bala bantuan tambahan. "Persenjataan kami cukup, dan penyeberangan tetap ditutup," ujarnya.
Sementara itu, rezim Partai Baath di Suriah runtuh setelah kelompok anti-rezim merebut ibu kota Damaskus pada Minggu dini hari.
Baca Juga: Menko Polkam Gantikan Prabowo di Acara Hakordia KPK
Bashar al-Assad dilaporkan melarikan diri ke lokasi yang tidak diketahui. Kejatuhan Damaskus terjadi lebih dari seminggu setelah kelompok oposisi menguasai Aleppo, kota terbesar di Suriah utara.
Artikel Terkait
Gugatan PDIP ke KPK Tak Diterima PN Jaksel, HP Hasto Terkait Harun Masiku Masih Disita
Pamit Ngopi, Seorang Pemuda Ditemukan Tewas Tersetrum Jebakan Tikus Listrik
Menko Polkam Usul Pemberantasan Korupsi di RI Tiru Firlandia Pakai Big Data
Menko Polkam Gantikan Prabowo di Acara Hakordia KPK