KALTENGLIMA.COM - Pemerintah Korea Selatan merespons serius insiden jatuhnya pesawat Jeju Air di Bandara Muan pada Minggu, 29 Desember pagi waktu setempat.
Kementerian Transportasi Korea Selatan mengumumkan akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap seluruh armada Boeing 737-800 yang beroperasi di negara tersebut sebagai langkah preventif pascainsiden tragis ini.
Dalam pernyataan resminya, kementerian menyatakan akan mengevaluasi berbagai aspek operasional, termasuk tingkat penggunaan pesawat, catatan pemeriksaan, serta perawatan sebelum dan sesudah penerbangan.
Baca Juga: Pesawat Jeju Air Putar Balik Akibat Gangguan pada Roda Pendaratan
Langkah ini bertujuan untuk memastikan semua regulasi keselamatan dipatuhi. Pemeriksaan ini akan difokuskan pada analisis sistem perawatan secara menyeluruh terhadap armada Boeing 737-800 di Korea Selatan.
Kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Muan, yang mengangkut 181 penumpang, mengakibatkan 179 korban jiwa dengan hanya dua orang dilaporkan selamat.
Peristiwa ini menjadi salah satu insiden penerbangan paling mematikan dalam sejarah maskapai Korea Selatan.
Baca Juga: Viral di Sosmed! RS China Dipenuhi Pasien dengan Gangguan Pernapasan
Insiden ini terjadi hanya sehari sebelum permasalahan lain menimpa pesawat Jeju Air pada Senin, 30 Desember.
Pesawat tersebut mengalami kendala pada roda pendaratan, namun berhasil kembali dengan selamat ke bandara asal.
Langkah pemerintah untuk memeriksa armada Boeing 737-800 secara komprehensif mencerminkan perhatian besar terhadap keselamatan penerbangan.
Baca Juga: Tangis Para Keluarga Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air Pecah di Bandara International Muan
Insiden berturut-turut ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan ketat terhadap pemeliharaan pesawat untuk mencegah tragedi serupa di masa mendatang.
Artikel Terkait
Korban Tewas Jatuhnya Pesawat l Menjadi 120 Orang, Maskapai Korsel Jeju Air Minta Maaf
Kronologi Detik-detik Kecelakaan Pesawat Jeju Air yang Tewaskan 120 Orang
Sedih! Ini Pesan Terakhir yang Dikirimkan Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air
Tiga Insiden Pesawat Besar Terjadi Dalam 24 Jam, Keamanan Penerbangan Dipertanyakan