KALTENGLIMA.COM - Jeju Air, maskapai penerbangan asal Korea Selatan, mengungkapkan permintaan maaf setelah pesawatnya terlibat dalam kecelakaan fatal di Bandara Internasional Muan pada Minggu pagi, 29 Desember 2024.
Kecelakaan tersebut menyebabkan 179 orang diduga tewas.
Melalui akun Instagram resminya, Jeju Air menyatakan permohonan maaf dan belasungkawa mendalam atas insiden tragis tersebut.
Baca Juga: Fakta di Balik Konsumsi Makanan Dibakar, Benarkah Berisiko Kanker?
"Kami, Jeju Air, akan melakukan segala upaya untuk mengatasi kecelakaan ini. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan," tulis Jeju Air melalui Instagram, Minggu (29/12).
Diberitakan Yonhap, Jeju Air juga tengah menggelar rapat darurat yang dipimpin langsung oleh CEO Kim Yi-bae.
Rapat itu turut dihadiri semua eksekutif dan pimpinan tim di kantor Jeju Air Aviation Support Center di Gangseo-gu.
Baca Juga: Kantor Media di Bogor Jadi Sasaran OTK, Polisi Selidiki Barang Bukti
Maskapai itu kemudian akan mengadakan jumpa pers terpisah dalam beberapa waktu mendatang, tetapi belum ada keterangan pasti terkait agenda ini.
Kecelakaan itu menjadi insiden fatal perdana Jeju Air sepanjang sejarah.
Salah satu maskapai biaya penerbangan rendah terbesar di Korea Selatan itu tercatat belum pernah mengalami kecelakaan fatal sebelumnya.
Baca Juga: Promo Akhir Tahun: Tiket Kereta Bandara Soetta Diskon hingga Rp15.000 dari KAI Commuter
Insiden Jeju Air terdahulu terjadi pada 2007 ketika pesawat Bombardier Q400 keluar dari landasan pacu karena angin kencang di Bandara Internasional Gimhae.
Kala itu, pesawat yang membawa 74 penumpang tergelincir dan menyebabkan belasan orang terluka.
Artikel Terkait
Kabar Duka! Ayah Jessica Iskandar Meninggal Dunia
Putin Sampaikan Permintaan Maaf kepada Presiden Azerbaijan Terkait Insiden Jatuhnya Pesawat
Skandal di Sumsel: Pejabat Pemkab Diduga Selingkuh, Istri Tempuh Jalur Hukum
Liburan Akhir Tahun: 5 Destinasi Wajib Kunjungi di Singkawang
Dua Pramugari Selamat dalam Insiden Maut Pesawat Jeju Air