Trump Kembali Batalkan Kebijakan Biden, Kini Kirim Pasokan Bom ke Israel

photo author
- Minggu, 26 Januari 2025 | 13:06 WIB
Presiden AS Donald Trump memutuskan menarik keluar AS dari WHO (instagram.cm/realdonaldtrump)
Presiden AS Donald Trump memutuskan menarik keluar AS dari WHO (instagram.cm/realdonaldtrump)

 

KALTENGLIMA.COM - Presiden AS, Donald Trump, memerintahkan militer AS untuk mencabut penangguhan pengiriman pasokan bom seberat 2.000 pon ke Israel yang diberlakukan oleh mantan Presiden AS Joe Biden. Pengiriman bom yang dipesan Israel tersebut akan segera dilakukan.

"Kami merilisnya. Kami merilisnya hari ini. Dan mereka akan menerimanya. Mereka telah membayarnya dan telah menunggunya untuk waktu yang lama. Bom-bom itu telah disimpan," kata Trump kepada wartawan di atas Air Force One, dilansir Reuters, Minggu (26/1/2025).

Diketahui, Biden menunda pengiriman bom itu sebab khawatir akan dampaknya terhadap penduduk sipil, khususnya di Rafah, Gaza, selama perang Israel di daerah kantong Palestina tersebut.

Baca Juga: Paulus Tannos Ditangkap, Maki Anggap Berhasil Jika KPK Bisa Ringkus Harun Masiku

Bom seberat 2.000 pon bis merobek beton dan logam tebal, menciptakan radius ledakan yang luas. Reuters melaporkan tahun lalu jika pemerintahan Biden sudah mengirim ribuan bom seberat 2.000 pon ke Israel usai serangan 7 Oktober 2023 oleh militan Hamas Palestina dari Gaza namun sudah menahan satu pengiriman.

AS telah mengumumkan bantuan untuk Israel senilai miliaran dolar sejak perang dimulai.

Saat ditanya mengapa ia melepaskan bom yang kuat itu, Trump menjawab, "Karena mereka membelinya."

Baca Juga: 5 Drakor Adaptasi Webtoon yang Bikin Baper, Bahas Dunia Remaja SMA!

Trump dan Biden sudah menjadi pendukung kuat sekutu AS yakni Israel bahkan saat AS telah dikritik oleh para pembela hak asasi manusia atas krisis kemanusiaan di Gaza akibat serangan militer Israel. Para pengunjuk rasa telah menuntut embargo senjata namun tak berhasil.

AS mengatakan jika mereka membantu Israel mempertahankan diri dari kelompok militan yang didukung Iran seperti Hamas di Gaza, Hizbullah di Lebanon, dan Houthi di Yaman.

Gencatan senjata Gaza mulai berlaku seminggu yang lalu dan sudsh menyebabkan pembebasan beberapa sandera Israel yang ditahan Hamas dengan imbalan tahanan Palestina yang ditahan Israel. Sebelum pelantikannya pada 20 Januari, Trump sudah memperingatkan akan ada "neraka yang harus dibayar" jika sandera yang ditahan Hamas di Gaza tak dibebaskan.

Baca Juga: Threads Permudah Pengguna: Fitur Posting Terjadwal Resmi Hadir!

Hamas menyandera sekitar 250 orang selama serangan tahun 2023 di Israel yang menewaskan sekitar 1.200 orang, menurut penghitungan Israel. Serangan tersebut memicu pertumpahan darah terbaru dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X