KALTENGLIMA.COM - Kamboja mengklaim bahwa Thailand telah menahan 20 orang tentaranya dan menyebabkan kematian satu prajurit lainnya pasca gencatan senjata.
Mereka menuntut agar Thailand segera melepaskan para prajurit tersebut.Konflik bersenjata antara kedua negara Asia Tenggara ini berlangsung selama lima hari dan mengakibatkan 43 korban jiwa, termasuk warga sipil.
Pertempuran di wilayah perbatasan juga mengakibatkan lebih dari 300.000 orang mengungsi dari tempat tinggal mereka.
Baca Juga: Kamala Harris Nyatakan Tak Akan Maju di Pemilu Gubernur California
Gencatan senjata yang dimediasi oleh Malaysia pada hari Senin berhasil menghentikan kekerasan, namun situasi tetap memanas akibat saling tuduh antara kedua pihak.
Thailand menyatakan bahwa Kamboja telah melanggar kesepakatan gencatan senjata, sementara Kamboja membantah dan justru menyebut Thailand menahan tentaranya secara tidak sah.
Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, mendesak agar Thailand mengembalikan seluruh pasukan yang ditahan. Seorang pejabat pertahanan Kamboja menyampaikan bahwa seorang tentara mereka meninggal saat dalam tahanan dan jenazahnya telah dipulangkan.
Baca Juga: Negara Barat Mulai Banyak Akui Palestina, Menlu RI Buka Suara
Di sisi lain, Thailand mengaku sedang menyelidiki para tentara Kamboja yang menyerah sebelum melakukan pembebasan.
Kedua negara telah menyepakati pengembalian jenazah dan penanganan korban luka, serta menahan diri dari pengiriman pasukan tambahan ke perbatasan.