KALTENGLIMA.COM - Angkatan Laut Thailand mengerahkan empat kapal pada Sabtu (26/7) di wilayah dekat perbatasan untuk mendukung pasukan di darat, seiring memanasnya konflik antara Thailand dan Kamboja yang telah memasuki hari ketiga, sebagaimana dilaporkan oleh Khaosod English.
Militer Thailand meluncurkan operasi yang dinamakan “Trat Pikhat Pairee 1” sebagai respons terhadap keberadaan pasukan Kamboja di tiga lokasi perbatasan.
Laporan dari The Nation menyebutkan bahwa langkah ini diambil setelah pasukan Kamboja memperluas wilayah penjagaannya di sepanjang garis perbatasan.
Baca Juga: Polisi Terima Hasil Labfor, Kematian Diplomat Kemlu Menemukan Titik Terang
Di sisi lain, Sin Chansereyvutha, Sekretaris Negara Urusan Penerbangan Sipil Kamboja, mengungkapkan bahwa penerbangan komersial masih bisa dilakukan di atas zona konflik, asalkan berada pada ketinggian lebih dari 11 kilometer.
Sejak pecahnya bentrokan pada Kamis, Kamboja mencatat 13 korban, sementara Thailand melaporkan 19 korban jiwa.
Ribuan warga dari kedua negara telah dievakuasi, dengan masing-masing pihak mengerahkan kekuatan militer Thailand menggunakan jet tempur, sedangkan Kamboja menembakkan roket.
Baca Juga: KPK Sebut Ridwan Kamil Samarkan Kepemilikan Kendaraan Pakai Nama Ajudan
Konflik ini berkaitan dengan sengketa wilayah perbatasan di sekitar Provinsi Preah Vihear dan Ubon Ratchathani yang kembali memanas sejak tewasnya seorang prajurit Kamboja pada 28 Mei.
Artikel Terkait
Kilau Emas Pudar Hari ini: Harga Antam Turun Rp15.000 per Gram
Kemenlu: Tidak Ada WNI Jadi Korban dalam Perang Thailand-Kamboja
Penumpang Pesawat di Batam Tertangkap Selundupkan Narkoba Lewat Dubur
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini: Pagi Cerah, Malam Diguyur Hujan