kaltenglima.com - Memasuki pekan kedua agresi militer Rusia ke Ukraina, saling tuding antarnegara raksasa terus terjadi. Kali ini, AS menuduh Rusia, meminta bantuan China buat, melanjutkan perang.
Moskow dilaporkan telah meminta pasokan militer dan bantuan ekonomi dari Beijing. AS telah memperingatkan bahwa China akan menghadapi "konsekuensi berat" jika membantu Rusia menghindari sanksi, seperti dilansir dari France24. com, Senin (14/3/2022).
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, pada hari Minggu (13/3/2022) pasukan angkatan laut Rusia telah memblokade Pantai Laut Hitam Ukraina, mengisolasi Ukraina dari perdagangan maritim internasional.
Baik Ukraina dan Rusia berjanji akan, melanjutkan diskusi pada Senin melalui tautan video.
Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan mengatakan, bantuan China untuk Rusia itu amat mengkhawatirkan.
"Kami mengawasi secara ketat untuk melihat apakah China memberikan sokongan berupa materi hingga ekonomi kepada Rusia. Ini merupakan kekhawatiran bagi kami," ujar Sullivan kepada jurnalis CNN.
"Kami terus berkomunikasi dengan Beijing kami tidak akan diam saja dan membiarkan negara manapun memberikan kemudahan Rusia dari sanksi ekonomi," sebut Sullivan.
Juru Bicara Kemenlu China Liu Pengyu, mengatakan kepada CNN bahwa ia belum mendengar soal permintaan bantuan dari Rusia.
"China amat khawatir dan prihatin atas situasi di Ukraina. Kami berharap tensi bakal lebih berkurang dan akan segera tercipta kembali perdamaian. Situasi di Ukraina saat ini memang membingungkan. Upaya maksimal harus terus dilakukan untuk mendukung Rusia dan Ukraina dalam melanjutkan negosiasi meskipun situasi sulit untuk menghasilkan perdamaian," tutur Pengyu.
"Kami mendukung dan mendorong upaya yang kondusif untuk penyelesaian krisis secara damai. Prioritas sekarang adalah mencegah ketegangan bahkan situasi yang tak terkendali. Ada konsensus tentang hal ini di antara komunitas internasional," tambah dia.
Presiden Joe Biden dan Emmanuel Macron dari Prancis menggarisbawahi dalam sebuah panggilan pada hari Minggu komitmen mereka untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas invasi ke Ukraina.
Komisi Eropa berkomitmen menggandakan bantuan militer UE ke Ukraina dan telah mengusulkan untuk mengalokasikan € 500 juta lagi untuk tujuan tersebut. AS, UE, dan G7 akan mencabut status "negara paling disukai" Rusia atas invasinya.
PBB telah melansir data terbaru jumlah pengungsi yang melarikan diri dari Ukraina sejak dimulainya invasi Rusia pada 24 Februari telah melonjak melewati 2,6 juta orang. (*)
Artikel Terkait
Tahukah Kamu 3,14 Pi Ternyata Simbol Hari Matematika Internasional
Rilis Lagu Baru, Iwan Fals Kritik Pemerintah, Polisi dan Konglomerat Lewat Lagu Minyak Goreng
Seorang Wartawan AS Ditembak di Ukraina, NYT : Dia Tidak Bekerja untuk Kami