Tragedi Berdarah di Thailand, Puluhan Orang Tewas dan Terbanyak Anak-anak

photo author
- Kamis, 6 Oktober 2022 | 22:26 WIB
Ilustrasi korban penyerangan di Thailand. (Pixabay/Pikiran Rakyat)
Ilustrasi korban penyerangan di Thailand. (Pixabay/Pikiran Rakyat)

KALTENGLIMA.COM - Tragedi berdarah terjadi di pusat penitipan anak di kota Thailand.

Puluhan orang dikabarkan tewas dalam peristiwa berdarah itu, banyak di antaranya adalah anak-anak, beberapa orang lainnya dinyatakan mengalami luka-luka.

Baca Juga: Gempa Berkuatan 4,5 Kembali Guncang Tapanuli

Peristiwa berdarah yang terjadi pada Kamis, 6 Oktober 2022 itu membuat banyak orang merasa terkejut, pasalnya banyak yang mengira suara tembakan dalam kejadian tersebut merupakan kembang api.

32 orang dinyatakan meninggal dunia, sekitar 18 orang lainnya mengalami luka-luka dan segera dilarikan ke rumah sakit. Rumah Sakit Nong Bua Lamphu, Thailand membutuhkan banyak donor darah,

Baca Juga: BNN Jateng Ungkap Kasus Pencucian Uang Bisnis Narkoba

Terungkap, pelaku penyerangan diketahui merupakan seorang mantan petugas Polisi yang diberhentikan dari jabatannya pada tahun lalu atas tuduhan narkoba.

Juru Bicara (Jubir) Kepolisian setempat mengatakan, bahwa sebelumnya pelaku menjalani persidangan atas tuduhan narkoba dan telah berada di pengadilan pada jam-jam sebelum penembakan.

Baca Juga: BNN Jateng Ungkap Kasus Pencucian Uang Bisnis Narkoba

Pria tersebut mendatangi pusat penitipan anak sekitar pukul 13.00 waktu setempat, dan kemudian melarikan diri dengan menggunakan truk pikap berwarna putih.

Diketahui sebanyak 30 anak berada di lokasi kejadian saat peristiwa menegangkan itu terjadi.

Tak hanya anak-anak yang menjadi korban, empat atau lima staf termasuk seorang guru yang sedang hamil delapan bulan juga menjadi korban penyerangan.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Ungkap Ciri Pelaku Maksiat yang Dicintai Allah

Diketahui pelaku penyerangan yang juga merupakan mantan Polisi itu bernama Panya Kamrab, menembak istri dan anaknya sebelum akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Fadang Irawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X